Page 54 - Modul Smart ASN
P. 54
Smart ASN
negatif di media digital bukan.
Mampu menganalisis Kemampuan menjelaskan hoaks, perundungan,
konten negatif di ujaran kebencian, perundungan, dan konten
media digital. negatif lainnya dalam konteks etika.
Bertindak etis atas Menunjukkan perilaku tidak menyebar,
adanya konten negatif memproduksi, dan meneruskan konten hokas,
di media digital. ujaran kebencian, perundungan, dan konten
negatif lainnya.
Definisi konten negatif jelas tertulis dalam UU ITE. Konten negatif
ada dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik yang telah diubah melalui UU Nomor 19 Tahun 2016
(UU ITE) sebagai informasi dan/atau dokumen elektronik yang memiliki
muatan yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau
pencemaran nama baik, pemerasan dan/atau pengancaman, penyebaran
berita bohong dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian
pengguna.
Konten negatif muncul karena motivasi-motivasi pembuatnya
yang memiliki kepentingan ekonomi (mencari uang), politik
(menjatuhkan kelompok politik tertentu), mencari kambing hitam, dan
memecah belah masyarakat (berkaitan suku agama ras dan
antargolongan/SARA) (Posetti & Bontcheva, 2020 dalam Frida dan Astuti,
2021). Beberapa fenomena konten negatif adalah sebagai berikut:
45
BJS Creation