Page 28 - Modul 1 SD_Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pada Kurikulum Nasional
P. 28
Di sekolah dasar, fokusnya adalah pada pengenalan konsep KA yang sederhana dan
aplikatif serta membangun minat tentang KA. Contoh pemanfaatan KA meliputi: aplikasi
pengenalan gambar untuk belajar tentang objek dan makhluk hidup, serta permainan
edukatif yang memanfaatkan KA untuk memberikan umpan balik dan personalisasi
pembelajaran. Hal ini membantu menumbuhkan rasa ingin tahu dan pemahaman
tentang cara kerja KA secara fundamental. Patut menjadi perhatian bagi pendidik untuk
berhati-hati mengenalkan pemanfaatan perangkat KA, jangan sampai membuat peserta
didik menjadi ketergantungan atau kecanduan, sehingga justru menghambat
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Gambar 10. Smart Speaker yang terhubung dengan KA u
ntuk berinteraksi dengan peserta didik
Di sekolah menengah, pemanfaatan KA dapat diperluas dengan memperkenalkan
konsep dan teknik yang lebih kompleks. peserta didik dapat diajak untuk menggunakan
KA dalam menganalisis data, memecahkan masalah yang kompleks, dan
mengembangkan proyek berbasis KA. Contoh pemanfaatan KA meliputi: pemanfaatan
KA generatif baik untuk berbagai aktivitas baik menjadi asisten virtual, membantu
memecahkan permasalahan, belajar bahasa asing, membantu memberikan saran untuk
penulisan dan tata bahasa, hingga untuk berkreasi dalam seni. Di jenjang sekolah
menengah atas, pengembangan KA dapat diarahkan pada proyek yang lebih menantang
yang melibatkan pemrograman berbasis teks dan penggunaan library atau framework KA
yang tersedia. Penting untuk menekankan aspek etika dan tanggung jawab dalam
pengembangan dan penggunaan KA, termasuk kesadaran akan bias algoritma dan
dampak sosial KA. (Russell & Norvig, 2010).
Pada kedua jenjang pendidikan, integrasi KA dalam pembelajaran harus memperhatikan
aspek pedagogi yang tepat. Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning),
28

