Page 13 - pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II angkatan XXIX
P. 13
Pada dasarnya isu diatas disebabkan beberapa permasalahan
yaitu:
1. Belum optimalnya pelaksanaan program literasi dan numerasi di
sekolah;
2. Belum optimalnya pelaksanaan program pengembangan minat dan
bakat;
3. Minimnya motivasi dari GTK
4. Minimnya alokasi anggaran sarana dan prasarana pendidikan
5. Minimnya minat GTK untuk ikut program CGP
6. Kualitas pembelajaran masih rendah karena kurangnya inovasi
pembelajaran
7. Belum ada kolaborasi yang baik antara bidang pendidikan dan
stakeholders
8. Minimnya pemanfaatan media digital dalam pelaksanaan
pembelajaran penguatan profil pelajar Pancasila
Kondisi yang diharapkan adalah meningkatnya kemampuan
literasi dan numerasi murid dalam membentuk karakter murid sesuai
dengan profil pelajar pancasila berbasis kearifan lokal Tri Hita Karana
guna membentuk murid yang unggul sesuai dengan visi dan misi
Pemerintah Kabupaten Tabanan yang capaiannya dibagi menjadi 3
yakni:
1. Optimalnya capaian kemampuan literasi dan numerasi
berdasarkan hasil raport Pendidikan;
2. Terwujudnya kolaborasi antara bidang pendidikan dan
stakeholders dilingkungannya;
3. Optimalnya pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi melalui
konsep Tri Hita Karana dengan penguatan profil pelajar
pancasila berbasis digital.
b. Area Perubahan
Dari kondisi existing yang ada, dan mengacu kepada kondisi
yang diinginkan serta sesuai dengan visi misi Kementrian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Visi Misi Pemerintah
Kabupaten Tabanan, maka area perubahan organisasi yang dilakukan
adalah “Peningkatan mutu pendidikan murid dengan melakukan
upaya-upaya dalam mewujudkan murid unggul dengan
mengadopsi kearipan lokal Tri Hita Karana melalui penguatan
dimensi Profil Pelajar Pancasila.”
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN XXIX | 5

