Page 7 - Listrik Dinamis
P. 7
Listrik Dinamis
Berdasarkan data tersebut maka dapat dibuat grafik hubungan V terhadap I sebagai ut
V (volt)
8,0
6,0
4,0
2,0
1,0
0,05 0,1 0,2 0,3 0,4 I (ampere)
Gambar 7 Hubungan V dan I
Dari hasil pengukuran terhadap nilai V dan nilai I maka diperoleh perbandingan V terhadap I
adalah tetap. Dari grafik telihat perbandingan V terhadap I berupa garis lurus. Hubungan V dan I
tersebut pertama kali diselidiki oleh seorang ahli fisika dari jerman George Simon Ohm (1787 –
1854) dan dirumuskan sebagai hukum Ohm, yaitu; Besar kuat arus listrik yang mengalir pada
suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung penghantar tersebut.
Secara matematis ditulis sebagai berikut;
V = k ………………………………………………………………….. (5)
I
Tetapan k kemudian dinyatakan sebagai hambatan pemnghantar (resistor =R), sehingga
persamaan 7.5 menjadi;
V = R atau V = I x R …………………………………………………….. (6)
I
V = beda potensial (tegangan listrik) …. Volt (V)
I = kuat arus listrik …………………… ampere (A)
R = hambatan penghantar (resistor) ….. ohm (Ω = dibaca omega)
Contoh soal:
1. Sebuah lampu dipasang pada sumber tegangan 220V. Jika kuat arus listrik yang melalui
lampu 0.25 A, maka tentukan hambatan listrik tersebut?
Penyelesaian:
Diketahu: V = 220 volt, I = 0,25 A
Ditanya: R
Jawab:
V
R =
I
220V
R = =880
, 0 25A
Page 6