Page 46 - AGAMA NENEK MOYANG MANUSIA
P. 46
Hal Itu diteruskan oleh para rasul setelah periode para
nabi:
Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan
terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu
untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan
menangguhkan (siksaan) mu sampai masa yang ditentukan?"
Mereka berkata: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti
kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi
(membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek
moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang
nyata. (Al Qur’an surat (14) Ibrahim ayat 10)
Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan
tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah
jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak
mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. (Al Qur’an surat (18)
Al Kahfi ayat 5)
Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya
menjawab: "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti
kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih
tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia
mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami
mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang
kami yang dahulu. (Al Qur’an surat (23) Al Mu’minuun ayat 24)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan
(Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang
tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?
(Al Qur’an surat (23) Al Mu’minuun ayat 68)
Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya Kami
mendapati nenek moyang kami berbuat demikian".
(Al Qur’an surat (26) Asy Syu’araa ayat 74)
AGAMA NENEK MOYANG MANUSIA 45