Page 21 - Safira Eka A 29 XI TJKT 1
P. 21
c. Wireless Low-tier System
Sistem ini digunakan untuk mengoneksikan
mobile phone ke jaringan telepon analog melalui
base station dengan jarak untuk koneksi outdoor
kurang dari 500 m, sedangkan untuk indoor hanya 30
m. Contoh sistem jaringan seluler yang menerapkan
wireless low-tier system, antara lain CT2 (Second
Generation), PACS (Personal Access
Communications System), PHS (Personal Handy-
phone Systems), DECT (Digital European Cordless
Telecommunications), dan Cordless Telephone.
Gambar 1.19(https://www.researchgate.net/figure/Example-of-three-tier-network-architecture_fig4_265690161 )
d. High-tier systems atau sistem radio seluler
Sistem ini menggunakan gelombang radio sebagai penghantar dalam komunikasi
antarpengguna. Konsep kerja teknologi radio seluler adalah pemanfaatan jumlah
gelombang atau frekuensi yang sama pada suatu wilayah secara berulang-ulang. Dengan
konsep ini, satu frekuensi dapat digunakan lebih dari satu kali untuk menghantarkan
gelombang radio seluler. Sistem kerjanya adalah membagi suatu wilayah yang luas
menjadi daerah yang lebih kecil,
kemudian daerah yang telah dibagi
ini disebut dengan cell. Cell-cell
tersebut disusun secara
berkelompok dan bandwidth yang
ada pada wilayah yang lebih besar,
dibagi sesuai dengan cell-cell yang
ada dalam kelompok cell yang lebih
kecil berdasarkan wilayahnya.
Contoh teknologi yang menerapkan
sistem ini adalah AMPS, NMT,
GSM, EDGE, CDMA, dan 4G/LTE.
Gambar 1.20 (https://wiki.edunitas.com/eng/114-10/Radio-Selular_196539_tiom__eduNitas.html )
21