Page 5 - Pengantar Filsafat Umum
P. 5
FILSAFAT UMUM
KATA PENGANTAR
‘... Jika kamu berpuasa, itu lebih baik untukmu, jika kamu mengetahui:
Demikian arti potongan ayat al-Qur’an (al-Baqarah, 2:184). Ayat-ayat yang
berisikan frasa ‘in kuntum ta’lamun’ - jika kamu mengetahui - banyak
dijumpai di dalam al-Qur’an. Jadi untuk tahu bahwa puasa, shalat dan
seluruh suruhan Tuhan itu lebih baik (hanya) bisa dicapai dengan penge-
tahuan. Ini berarti baik dan buruk dapat diwujudkan dengan ilmu.
Tidaklah mengherankan jika al-Qur’an mengingatkan bahwa orang
yang tahu berbeda dari orang yang tak tahu (Q, al-Zumar, 39:9).
Ajakan, bahkan perintah, al-Qur’an untuk mempergunakan seluruh
kemampuan yang dianugerahkan Sang Maha Pencipta banyak sekali.
Bahkan al-Qur’an mengingatkan bahwa keterbelakangan, kenistaan
dan siksaaan akan melanda umat manusia yang tidak mau memanfaatkan
indera, akal, kalbu, dan nalurinya. Difungsikannya indera mata untuk
melihat, akal untuk berpikir, kalbu untuk memahami, dan naluri untuk
merefleksikan yang akan mendorong manusia untuk maju, sukses, selamat
dan sejahtera (Q, al-A’raf, 7:179).
Bahwa manusia telah dianugerahkan Yang Maha Pencipta dengan
berbagai kemampuan dinyatakan dengan gamblang dalam berbagai
ayat. Kemampuan potensial itu harus diguna-manfaatkan secara optimal.
Afala ta’qilun (kenapa tidak kamu gunakan akalmu?), afala tubshirun
(kenapalah tidak kamu lihat?), afala tatafakkarun (mengapa tidak kamu
pikirkan), afala tanzhurun (mengapa tidak kamu gunakan penalaranmu),
afala tatadabbarun (kenapa tidak kamu renungkan?) dan masih banyak
lagi lain. Ini diutarakan berulang-ulang di dalam al-Qur’an.
Sejalan dengan Ini, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa
siapapun yang ingin sukses di dunia ini harus dengan ilmu, yang mau
sukses di akhirat mesti dengan ilmu, dan yang kepingin sukses di dunia
dan akhirat kedua-duanya, haruslah juga dengan ilmu. Nabi Muhammad
jugalah yang mencanangkan gagasan pembejaran seumur hidup (tuntutlah
ilmu dari buaian hingga liang lahad) dan ini merupakan kewajiban bagi
v