Page 23 - E-Modul Berbasis KWL Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI
P. 23
c. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.
d. Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
\
Gambar 6: Hormon yang terlibat dalm proses spermatogenesis
Sumber: Mader, 2011
2. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur di dalam ovarium.
Sebelum ovum terbentuk, di dalam ovarium terlebih dahulu terdapat sel indung telur atau
oogonium (oogonia = jamak) yang bersifat diploid (2n = 23 pasang kromosom). Melalui
pembelahan mitosis, oogonium menggandakan diri membentuk oosit primer. Terjadinya
oogenesis sudah dilakukan sejak bayi masih berusia 5 bulan dalam kandungan. Proses ini
berlanjut hingga oosit primer membelah secara meiosis pada saat bayi berusia 6 bulan.
Namun demikian, proses ini tidak dilanjutkan sehingga oosit primer dalam keadaan
dorman (istirahat). Setelah bayi dilahirkan, di dalam ovariumnya mengandung 1 hingga 2
juta oosit primer. Seiring berjalannya waktu, oosit primer yang dihasilkan mengalami
kematian setiap harinya. Kondisi ini berlangsung hingga menginjak masa pubertas.
Akibatnya, oosit primer yang tersisa hanya 200.000 hingga 400.000. Menginjak masa
16
E-Modul Berbasis Model Know-Want-Learned (KWL) Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI SMA/MA