Page 49 - e-book skripsi
P. 49
Gambar 3.2 Relief Candi Borobudur : Potret Masyarakat Sedang Meracik Jamu
Sumber : https://javanologi.uns.ac.id/2021/09/01/jejak-jamu-dalam-goresan-
sejarah/
Penggunaan tanaman sebagai obat pembantu penyembuhan dan detoksifikasi
tubuh awalnya berkembang pada masa kejayaan Hindu-Buddha. Pada relief
Karmawibhangga di Candi Borobudur abad VIII (Gambar 3.2), terlihat seorang laki-
laki (tampak) sakit memperoleh pijatan di bagian kepala, serta digosok bagian perut
sampai dada. Sementara ada yang membawa mangkuk berisi ramuan (racikan jamu)
untuk diminum. Pada pertengahan abad ke-17, seorang ahli botani bernama Jacobus
Rontius (1592–1631) mempublikasikan manfaat tanaman dalam bukunya De Indiae
Untriusquere Naturali et Medica. Pada tahun 1888, Chemis Pharmacologisch Laboratorium
didirikan sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor untuk meneliti kandungan bahan
atau zat dalam tanaman yang berpotensi digunakan sebagai obat. Sejak saat itu,
penelitian dan publikasi mengenai manfaat tanaman obat terus berkembang.
Di era sekarang, tanaman obat keluarga tidak hanya dapat dimanfaatkan
sebagai obat yang ramah dengan lingkungan dan tubuh manusia. Toga memiliki
berbagai macam manfaat yaitu pada bidang kesehatan, bidang lingkungan, bidang
ekonomi, serta bidang sosial budaya. Bagian tanaman yang biasanya
dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah bagian daun, kulit batang, buah, biji,
dan akarnya. Bagaimana pemanfaatan tanaman toga yang ada di sekitarmu?
Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya.
E-book Keanekaragaman Tanaman Toga 38