"Sejujurnya, kamu anak yang
mengecewakan, pekerjaanmu
saja tidak menghasilkan banyak,
kamu bahkan dijerat hutang di
usiamu yang sekarang, nyaris
tanpa tabungan, menjadi beban di
rumah ini, dengan kondisi mental
yang labil," kata ayahku saat aku
tiba di rumah cukup larut.