Page 62 - E-MODUL MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL.
P. 62
memilih dan menyeleksi pihak peminjam yang sudah ada pada online
market place P2P Lending tersebut.
c. Pelaksanaan Pinjaman Peer to Peer Lending
Jika pendana sudah menentukan pilihan siapa pihak peminjam yang akan
diberikan pinjaman, pendana dan peminjam akan menandatangani perjanjian
pinjam meminjam meliputi besarnya pinjaman, suku bunga, dan tenornya.
Setelah itu, pendana sudah dapat mengirimkan dana pinjamannya kepada
peminjam.
d. Pembayaran Pinjaman
Peminjam mengembalikan dana pinjaman beserta return atau suku bunganya
kepada platform penyelenggara P2P Lending tersebut sesuai dengan kesepakatan
yang sudah dibuat sebelumnya Pendana akan menerima dana yang dikembalikan
oleh peminjam melalui platform Peer to Peer Lending.
3. Larangan Peer to Peer Lending
Bahwa Peer to Peer Lending merupakan layanan pinjam meminjam yang
resmi dan aman karena diatur dan diawasi langsung oleh OJK. OJK telah
mengeluarkan peraturan tersendiri untuk mengatur P2P Lending di Indonesia
yaitu Peraturan OJK No.77 tahun 2016. Dalam peraturan tersebut, terdapat
aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh penyelenggara P2P Lending.
Selain itu, didalamnya juga terdapat beberapa larangan, jika penyelengaraan
P2P Leading menyelenggarakan larangan tersebut, makan akan ada sanksinya.
Sanksi jika melanggar aturan yang sudah ditetapkan OJK berupa peringatan
tertulis, pembatasan kegiatan usaha, denda, hingga pencabutan tanda daftar atau
izin serta pelarangan operasional Peer to Peer Lending. Berikut ini larangan-
larangan OJK bagi penyelenggara fintech P2P Lending di Indonesia:
a. OJK melarang penyelenggara fintech P2P Lending mengakses informasi
Manajemen investasi dan pasar modal | Materi Reksadana Dan Investasi Lainnya 56