Page 18 - MODUL PENERAPAN EKSPONEN
P. 18

1010 = (1 X 2 ) + (0 X 2 ) + (1 X 2 )+ (0 X 2 ) = 8+0+2+0
                                   2
                                                        0
                                              1
                         3
          Nah, berarti bilangan biner 1010 = 10 dalam desimal
                                       3. Sistem bilangan Oktal (basis 8)

          Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 8 disebut Oktal. Kata oktal berasal dari
          akar kata Latin octo (delapan).


          Bilangan Oktal terdiri dari 8 angka O={0,1,2,3,4,5,6,dan 7}.

          Konvensi penulisan yang umum adalah 458, 45oct, 45O.


          Cara konversi sistem bilangan oktal ke desimal dan desimal ke oktal

          Contoh: Bilangan 56(oktal)


          Penyelesaiannya sebagai berikut:

          56 = (5 X 8 ) + (6 X 8 )= 40+6
                      1
                                 0
          Jadi bilangan oktal 56 = 46 dalam desimal


                                       4.Sistem bilangan Hexadesimal (basis 16)

          Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 16 disebut HexaDesimal.
          Kata hexa berasal dari akar kata yunani hex (enam) dan Latin decem (sepuluh).

          Bilangan Hexadesimal Terdiri dari 16 angka H={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,dan F}.


          Konvensi penulisan yang umum adalah 1A16, 1Ahex, 1AH.

          Bilangan A,B,C,D,E,F


          Pada sistem hexa desimal, A=10, B=11, C=12, D=13, E=14 dan F=15. Secara umum metode
          perhitungannya sama dengan cara-cara diatas.

          Cara konversi sistem bilangan hexadesimal ke desimal dan desimal ke heksadesimal

          Contoh: Bilangan 1A(hexa)


          Penyelesaiannya sebagai berikut:

          1A = (1 X 16 ) + (10 X 16 )= 16+10
                                     0
                        1
          Ingat A = 10

          Jadi bilangan hexadesimal 1A = 26 desimal
   13   14   15   16   17   18   19   20