Page 10 - PSLI Kelompok 1 (XII-1)
P. 10
Dalam perjalanan Pak De melakukan hobinya, Pak De mengaku tidak pernah megikuti
les ataupun sanggar untuk meningkatkan kemampuannya. Bukan berarti Pak De bisa
dalam sekejap pandai melukis, melainkan Pak De belajar meningkatkan
kemampuaannya secara otodidak. Selain itu, Pak De juga mengatakan bahwa beliau
belajar banyak dari para teman dan para senior yang memiliki kesenangan sama
yaitu melukis.
Menurut Pak De, tetap belajar segala ilmu dasar dari teori seni secara akademis itu
juga perlu. Karena kita harus tahu teknik apa, alat apa, media apa, aliran apa, dll yang
akan di gunakan. Hal itu sendiri merupakan teori akademis dari seni. Contoh yang
dipelajari Pak De sendiri adalah tradisi. Pak De adalah seniman yang berasal dari Bali,
sehingga ada salah satu karya terbaiknya yang mengandung unsur khas Bali. Oleh
karena itu, meskipun Pak De ini penganut lukisan dekoratif, Pak De tetap
memepertahankan unsur tradisionalnya yang khas. Pak De sendiri ingin menekankan
sisi nasionalis pada karyanya, dimana Indonesia yang memiliki berbagai macam
kebudayaan dan ciri khas masing-masing.
Membahas salah satu lukisan berukuran 140x180 cm karya Pak De yang diberi
judul Barongden. Dapat dilihat gambar barong dengan arti kebaikan atau
yang dianggap masyarakat Bali sebagai manifestasi dewa. Dijelaskan bahwa
lukisan tersebut memiliki aliran dekoratif mids media. Artinya adalah terjadi
kolase sifat dengan cara memadukan bentuk/benda lain menjadi penyatuan
dalam lukisan. Contohnya dalam lukisan Barongden tersebut, Pak De
menggunakan benda karung goni dan serat sadeng yang dipotong abstrak
untuk ditempel di kanvas dan dimodifikasi menggunakan cat. Tujuan Pak De
menggunakan benda-benda tersebut adalah untuk menekankan konsep
lampau dalam karyanya.
7

