Page 11 - E-Modul Hidrokarbon Berbasis STEM-PjBL
P. 11
Pengertian Hidrokarbon
Pada awalnya, senyawa-senyawa Hidrokarbon
dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh mahluk
hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik.
Anggapan tersebut berubah sejak Fredrich Wohler
dari jerman pada tahun 1928 berhasil mensintesis
urea (suatu senyawa yang terdapat dalam air seni)
dari senyawa anorganik, yaitu dengan memanaskan
ammonium sianat.
H₂N
kalor
Gambar 1.2 Fredrich Wohler NH₄CNO C=O
Sumber : https://lnk.ink/9AZEn
H₂N
amonium sianat urea
Keberhasilan Wohler dalam membuat senyawa karbon dari senyawa
anorganik mendorong banyak ilmuwan melakukan hal serupa, yang pada
akhirnya menyebabkan runtuhnya teori daya hidup dan menjadikan kimia
karbon dipelajari secara terpisah dari kimia anorganik karena perbedaan
jumlah dan sifat senyawa yang sangat mencolok. Selain perbedaan jumlah
yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon dibicarakan secara
tersendiri, juga terdapat perbedaan besar antara senyawa karbon dan
senyawa anorganik seperti yang dituliskan secara berikut:
Tabel 1.1 Perbandingan sifat senyawa karbon dan senyawa
Senyawa Karbon Senyawa Anorganik
Membentuk ikatan Kovalen Membentuk ikatan ion
Dapat membentuk rantai karbon Tidak dapat membentuk rantai karbon
Non-elektrolit Elektrolit
Reaksi berlangsung lambat Reaksi berlangsung cepat
Titik didih dan titik lebur rendah Titik didih dan titik lebur tinggi
Larut dalam pelarut organik Larut dalam pelarut pengion
Salah satu cara mengetahui bahwa suatu bahan mengandung senyawa
karbon yaitu, dengan membakar senyawa tersebut. Hasil pembakaran
sempurna daru senyawa karbon akan mengubah karbon menjadi gas CO₂,
sedangkan hidrogen berubah menjadi uap air (H₂O).
6