Page 48 - E-Modul STEM-PjBL Hidrokarbon
P. 48

SCIENCE






                  Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Pengharum Ruangan

                       Dalam  bidang  sains,  khususnya  kimia  organik  dan  lingkungan,  minyak
             jelantah  merupakan  contoh  senyawa  kompleks  yang  sebagian  besar  terdiri
             dari  senyawa  hidrokarbon,  khususnya  trigliserida  yang  tersusun  dari  asam

             lemak  rantai  panjang.  Minyak  goreng  yang  telah  digunakan  berkali-kali
             akan  menimbulkan  warna  yang  makin  gelap  dan  bau  tengik.  Hal  ini
             disebabkan  oleh  asam  lemak  tidak  jenuh  yang  teroksidasi  menghasilkan
             senyawa peroksidadan FFA pada minyak goreng yang bersifat karsinogenik.
             Saat digunakan berulang kali dalam proses menggoreng, minyak mengalami

             reaksi  kimia  seperti  oksidasi,  polimerisasi,  dan  dekomposisi  termal,  yang
             menyebabkan perubahan pada sifat kimia dan fisisnya.
                  Dari sisi sifat fisis, minyak jelantah menunjukkan perubahan seperti: 1)

             Perubahan  warna:  dari  bening  menjadi  coklat  kehitaman,  menunjukkan
             adanya reaksi degradasi dan pembentukan senyawa aromatik. 2) Perubahan
             viskositas:  menjadi  lebih  kental  akibat  reaksi  polimerisasi.  3)  Bau  tengik:
             disebabkan  oleh  pembentukan  aldehida  dan  keton  dari  degradasi  asam
             lemak. Dari sisi sifat kimia, proses pemanasan menyebabkan: 1) Terputusnya

             ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh, menghasilkan senyawa radikal
             bebas. 2) Pembentukan senyawa volatil seperti alkena, aldehida, keton, dan
             ester,  yang  memiliki  sifat  aromatik  inilah  yang  membuka  peluang

             pengolahan minyak jelantah sebagai bahan dasar pengharum ruangan.
                       Pembentukan  minyak  jelantah  melibatkan  beberapa  reaksi  kimia,
             terutama oksidasi, hidrolisis, dan polimerisasi. Reaksi-reaksi ini terjadi saat
             minyak goreng digunakan berulang kali untuk memasak.
             1. Hidrolisis:

                 C₅₇H₁₀₄O₆ + 3H₂O  → C₃H₈O₃ + 3C₁₈H₃₄O₂
             2. Oksidasi:
                 C₁₈H₃₄O₂ + O₂  → CH₃(CH₂)₆CHO + CH₃(CH₂)₆COOH

             3. Polimerisasi:
                 Asam lemak tak jenuh + Panas  → Produk polimer (gumpalan minyak)


            Sumber:
            Dwitiyanti1, N., & Suharmanto, P. (2020). Pemanfaatan Minyak Bekas Pakai
                   (Jelantah)     Untuk       Pengharum        Ruangan.        Logista-Jurnal       Ilmiah
                   Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 98-103.




                                                                                                              43
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53