Page 70 - LKPD UKin_Fitriani Zen
P. 70
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
EKONOMI XI (SEBELAS)
Bacalah artikel di bawah ini
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan. Negara
menyebutkan bahwa presiden memberikan kuasa pengelolaan keuangan dan kekayaan
negara kepada menteri keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam
pemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. Kebijakan fiscal merujuk pada kebijakan
suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat
memengaruhi variabel-variabel yang berkaitan dengan keuangan negara. Kebijakan
Fiskal dalam Menghadapi Ancaman Resesi. Sejarah perkembangan makroekonomi
dapat ditelusuri dari ekonom Inggris terkenal John Maynard Keynes dalam bukunya
“General Theory of Employment, Interest, and Money”.Depresi ekonomi tahun 1929
menunjukkan bahwa ekonomi pasar bebas bukanlah suatu sistem yang dapat
mengoreksi dirinya tetapi perlu ada tangan-tangan terlihat dari pemerintah
untuk membantu mengembalikan ekonomi ke level sebelumnya.
Ide dasar mazhab Keynesian adalah meningkatkan defisit anggaran
negara untuk mendorong konsumsi dan investasi lebih tinggi sehingga mampu
mengeluarkan ekonomi suatu negara dari resesi. Ide tersebut berhasil
mengembalikan ekonomi Amerika dan dunia saat itu dari depresi ekonomi. Namun,
defisit APBN yang terus menerus tanpa ada peningkatan produktivitas ekonomi
justru menjebak ekonomi suatu negara dalam kondisi stagflasi atau kondisi di mana
inflasi tinggi diikuti kontraksi ekonomi.
Kebijakan fiskal yang ekspansif dengan defisit anggaran yang tinggi
terbukti gagal dan memperparah inflasi di AS tahun 1970-an, sebagaimana kritik
Milton Friedman. Kritik Friedman telah mengubah cara berpikir ekonom dalam
melihat krisis serta kebijakan fiscal apa yang tepat untuk menghadapi krisis.
Mazhab monetaris menganggap kontrol terhadap uang beredar harus benar-benar
diperhatikan agar inflasi tetap terkendali. Inflasi yang terkendali merupakan
kondisi ideal bagi ekonomi untuk tumbuh secara sehat. Krisis Covid-19 tidak hanya
menyebabkan permintaan ratarata masyarakat turun tetapi juga merusak supply
chain dunia akibat kebijakan lockdown di sejumlah negara.
Dalam jangka pendek kita melihat bahwa inflasi barang-barang
konsumsi yang diukur dengan consumer price index (CPI) menurun. Namun
pertanyaan besarnya, apakah inflasi dalam jangka menengah bisa tetap rendah,
mengingat banyak petani yang mengalami kebangkrutan atau rugi akibat lockdown.
Jika berkaca pada resesi terakhir tahun 2008, kita bisa mengambil pelajaran bahwa
harga pangan dunia yang diukur dari FAO price Index naik 63% tiga tahun setelah
krisis. Kenaikan harga pangan akan menyulitkan negara berkembang khususnya
Indonesia untuk menurunkan angka kemiskinan dan mendorong pertumbuhan
ekonomi, mengingat 30% dari konsumsi rumah tangga Indonesia dalam
pembentukan produk domestic bruto (PDB) masih diperuntukkan belanja bahan
59