Page 19 - pengemb.hal
P. 19
Masuknya air pada biji mengaktifkan enzim dan memungkinkan makanan
cadangan (tepung) dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai untuk dibawa ke titik
tumbuh kecambah. Kecepatan perkecambahan dapat juga ditentukan oleh
kecepatan menyiapkan makanan. Namun harus anda ingat, di samping faktor air
dan makanan, terdapat faktor lain yang dapat mengendalikan perkecambahan yaitu
faktor suhu dan persediaan oksigen.
Gambar 6. Perkecambahan
Sumber: nafiun.com
Keterangan:
Gambar biji jagung yang dibuka hingga terlihat bagian aleuron, embrio dan
endosperma. Gambar tersebut menggambarkan urutan proses:
1. Embrio menyerap air,
2. Embrio mengeluarkan giberelin GA ke aleuron.
3. Aleuron mengeluarkan enzim dan enzim menuju ke endosperma,
4. Enzim bekerja menguraikan zat makanan hingga diperoleh energi untuk
perkecambahan. Amilase merubah amilum (pati) menjadi maltosa. Maltosa
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Metabolisme glukosa menghasilkan
energi dan atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh tumbuhan.
Pembentukan energi ini membutuhkan oksigen (02). Oleh sebab itu, proses
perkecambahan membutuhkan oksigen. Protein yang ada dipecah menjadi
asam amino yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru.
Enzim- enzim di dalam biji dapat bekerja dengan baik pada suhu tertentu,
sedangkan suhu yang tinggi dapat merusak enzim.
Tahap perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam
biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio, pada saat biji
mengalami perkecambahan, bagian plumula akan tumbuh dan berkembang
menjadi batang sedangkan radikula akan tumbuh menjadi akar. Ada dua tipe
perkecambahan:
14 | Page