Page 38 - E-Modul Berbasis Pendekatan Kontekstual Pada Materi Sistem Koloid_Marwina Apriyanti (017)_Neat
P. 38
E-Modul Sistem Koloid
E-Modul Sistem Koloid
DIALISIS
DIALISIS
Kestabilan suatu koloid dapat
dipertahankan dengan
menambahkan sedikit elektrolit
dengan konsentrasi yang tepat ke
dalam koloid tersebut. Jika
konsentrasi elektrolit tidak tepat,
justru akan terbentuk ion-ion yang
mengganggu kestabilan koloid.
Untuk mencegah adanya ion-ion
pengganggu, dilakukan dengan cara
dialisis menggunakan alat yang
Sumber : https://www.alomedika.com/tindakan-medis/nefrologi/dialisis-
ginjal disebut dialisator. Pada proses ini,
Nah adapun sifat koloid yang sistem koloid dimasukkan ke dalam
terakhir yaitu dialisis. Dimana dialisis wadahterbuat dari selaput semi
diterapkan dalam proses pencucian permeabel (kantong koloid ) dan
dicelupkan ke dalam air yang
darah pada penderita gagal ginjal.
mengalir terus-menerus.
Darah termasuk sistem koloid padat
Selaput semi permeabel adalah
cair. Pada penderita gagal ginjal
selaput yang dapat melewatkan
ginjal tidak dapat berfungsi normal
partikel-partikel kecil (ion-ion atau
untuk menyaring kotoran yang
molekul sederhana), tetapi mampu
terdapat di dalam darah. aringan
menahan partikel koloid. Dengan
ginjal bersifat sebagai selaput semi demikian, ion-ion akan keluar dari
permeabel, yang dapat dilalui oleh air kantong koloid dan hanyut terbawa
dan molekul-molekul sederhana air.
(seperti urea), tetapi menahan butir- Contohnya :
butir darah yang merupakan koloid. o Untuk memurnikan protein dari
Proses dialisis adalah bentuk partikel-partikel lain yang ukurannya
pertolongan terhadap kerusakan lebih kecil.
o Untuk memisahkan tepung tapioka
organ ginjal dialisis dapat membantu
dari ion-ion sianida.
mengendalikan tekanan darah dan
o Untuk proses cuci darah bagi
mengatur kadar mineral dan
penderita gagal ginjal (blood
elektrolit dalam tubuh.
dialisis).
24