Page 56 - TEKNOLOGI MATERIAL DAN MEKANIK
P. 56

akhir dari dapur listrik / dapur induksi disebut baja elektro yang bermutu sangat baik
                               untuk digunakan sebagai alat perkakas misalnya pahat, alat tumbuk dan lain-lainnya.































                                                  Gambar 6.7 Skema Dapur Induksi

                        11.  Proses Pembentukan Baja
                        Pada proses pembentukan ini dikenal dalam 2 cara pembentukan yaitu :  Proses
                        pembentukan panas dan proses pembentukan dingin. Dan yang dimaksud dengan
                        pembentukan adalah memberikan bentuk bahan sehingga menjadi barang jadi atau
                        setengah jadi.

                        11.1  Proses pembentukan secara panas ( Hot Working ).
                        Proses pembentukan secara panas  adalah  proses pembentukan secara plastis terhadap
                        logam atau paduan yang dilakukan diatas temperatur rekritalisasinya.
                        Proses pengerjaan panas ini akan bisa menghemat penggunaan tenaga dan waktu selama
                        proses, serta menghasilkan bentuk butiran yang halus dan seragam pada saat rekristalisasi.
                        Adapun Kerugian dari proses pengerjaan panas (Hot Working) adalah hasil yang didapat
                        mempunyai permukaan yang buruk dan bersisik, karena pengaruh okasidasi dan sisik akibat
                        proses tersebut , serta ketelitian dari ukuran umumnya sulit untuk dicapai karena adanya
                        penyusutan. Dan biasanya setelah selesai pengerjaan panas selalu diikuti oleh proses dingin
                        yang  gunanya  untuk memperbaiki  kwalitas  permukaan  yang dihasilkan  dan  juga  untuk
                        mendapatkan ukuran yang teliti.

                        11.2  Proses Pembentukan secara dingin (Cold Working)
                        Proses pembentukan secara dingin adalah  proses pembentukan secara plastis terhadap
                        logam atau paduan yang dilakukan dibawah temperatur rekritalisasi.


                                                                                                        46
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61