Page 10 - E-LKPD 1_16 NOV 21 (Remake)
P. 10

pada tahun 2002 yang antara 106.800-605.200 rupiah / kg (USD 12-67 / kg). Gigi taring juga
               merupakan bagian tubuh harimau paling berharga, dengan harga satuannya mencapai 800.000
               rupiah  (USD  88)  di  Dumai.  Harga  rata-rata  untuk  gigi  taring  harimau  adalah  Rp  453.333
               rupiah  (USD  50).  Sedangkan  harga  rata-rata  untuk  cakar  harimau  adalah  130.000  rupiah
               (USD 14). Kedua harga lebih rendah dibandingkan pada tahun 2002, ketika rata-rata adalah
               676.400  rupiah  (USD  74)  untuk  gigi  taring  dan  249.200  rupiah  (USD  27)  untuk  cakar.
               Sementara  itu,  harga  kulit  Harimau  bervariasi  sesuai  dengan  ukurannya.  Semakin  besar
               potongan  kulit,  semakin  tinggi  hargnya.  Kulit  Harimau  dijual  dalam  potongan  kecil
               tampaknya  lebih  menguntungkan  dan  kurang  berisiko,  dibandingkan  dengan  menjual  kulit
               harimau lengkap.


                                                                                      (Ramadanthy, 2018)

               n


                  1.  Berdasarkan artikel diatas, permasalahan apa yang terjadi? (Interpretasi)

                  2.  Buatlah rumusan masalah, berdasarkan permasalahan pada artikel! (Inferensi)
                  3.  Apakah  harimau  sumatera  termasuk  fauna  tipe  orientalis?.  Beri  penjelasan  dan

                     bandingkan  karakteristik  fauna  tipe  orientalis,  australis,  dan  peralihan!

                     (Interpretasi dan Analisis)





                                                                               Organisasi Peserta Didik


                 Meskipun sudah di berlakukan hukuman bagi yang melakukan tindak kejahatan illegal,

              ternyata tidak memberikan efek jera  kepada pelaku. Mengapa demikian?


                  Membimbing Penyelidikan




                        Deforestasi  hutan  serta  degradasi  lahan  yang  terjadi  di  setiap  tahun  menyebabkan
               populasi  kamper  semakin  menurun.  Kapur  barus  atau  kamper  dari  pohon  Drybalanops
               aromatica telah  menjadi komoditi perdangangan  internasional sejak abad ke-7 M. Minyak
               atau kristal  didapat dari pohon kamper sumatera (Drybalanops aromatica) dan digunakan
               sebagai  pengharum,  antibiotik,  pengobatan  topikal  untuk  nyeri,  maupun  aromaterapi
               (Aswandi et al., 2020). Senyawa berbentuk kristal atau minyak merupakan hasil metabolik
               sekunder yang ditemukan pada saluran parenkim aksial batang (Yamada et al., 2004). Secara
               umum, cara untuk  memanen adalah dengan  menebang dan  membelah  batang.  Kristal  juga
               dapat muncul pada kulit batang yang terluka. Secara tradisional, pemanenan kristal kamper
               meliputi beberapa tahap, mulai dari pemulihan dan penebangan pohon, hingga pembelahan
               batang menjadi balok-balok berukuran 1,5-2 m. Tidak semua pohon ditebang menghasilkan
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14