Page 6 - E-LKPD 1_16 NOV 21 (Remake)
P. 6
RINGKASAN MATERI
Tahukah kamu apakah itu keanekaragaman hayati?. Tentunya istilah tersebut tidak asing bagi
kalian. Apakah kalian masih ingat apa saja tingkat keanekaragaman hayati?. Lalu mengapa Negara
Indonesia disebut sebagai negara megabiodiversity?. Yuk, kita bahas bersama-sama!
Keanekaragaman hayati merupakan variasi dari bentuk, ukuran, warna, maupun sifat organisme
di bumi yang terdiri dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat spesies, dan
keanekaragaman tingkat ekosistem (Siboro, 2019). Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversity
dengan jumlah sebesar 1.605 spesies aves, 723 spesies reptil, 385 spesies amphibia, 21 spesies
varanus, 1.248 spesies pisces air tawar, 720 spesies mamalia, 5.170 spesies moluska, 4.000 spesies
gastropoda, 4.000 spesies bivalvia, 70 spesies scaphopoda, 100 spesies cephalopoda, 90 spesies
nematoda, 1.200 crustaceae, 122 udang air tawar, 120 spesies kepiting air tawar, 99 speises kepiting
bakau, 2.096 arachnida, 1.500 spesies collembola, 1.900 spesies kupu-kupu, 12.000 spesies ngengat,
21.758 spesies kumbang, 1.500 spesies capung, 27.694 spesies diptera, 6 speises apidae, 1.863 speises
formicidae, 541 spesies vespidae, 2.000 spesies orthoptera (Darajati et al., 2016). Flora di Indonesia
terdapat 86.000 spesies fungi, 723 spesies lichen, 385 spesies hepaticae, 21 spesies musci, 19.232
spesies paku-pakuan, 120 spesies gymnospermae, dan 19.112 spesies angiospermae dari 30.000-
40.000 spesies yang belum teridentifikasi di Indonesia) (Darajati et al., 2016).
Alfred Russel Wallace dan Max Weber membagi wilayah pesebaran fauna yang ada di Indonesia
menjadi fauna bertipe orientalis, australis, dan peralihan. Indonesia memiliki flora dan fauna endemik
antara lain komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo; burung cendrawasih (Paradisiae sp.),
walabi (Makropus agilis), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon
(Dendrolagus inustus) di Papua; bekantan (Nasalis larvatus) di Kalimantan; Adapun flora endemik di
Indonesia antara lain Rafflesia arnoldii di Hutan Bengkulu, Sumatera Barat dan Jambi, Rafflesia
bornoensis di Kalimantan, Matoa (Pometia pinnata). Keanekaragaman hayati di Indonesia memiliki
manfaat Terdapat berbagai ancaman terhadap keanekaragaman hayati antara lain perburuan liar,
degradasi habitat, eksploitasi keanekaragaman hayati, perubahan iklim global, pembukaan areal hutan
untuk lahan pertanian, pemukiman, atau pengembangan sarana transportasi sehingga berdampak
hilangnya habitat suatu spesies, dan introduksi spesies. Sehingga dibutuhkan suatu upaya pelestarian
keanekaragaman hayati untuk meminimalisir terjadinya kepunahan suatu spesies.