Page 9 - Modul Tema 8 Subtema 1 PB 3 (online)
P. 9
Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan
Barat. Rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi 5-6 meter, dan memiliki
53 bilik rumah. Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih
dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga. Tidak diketahui persis
pada tahun berapa rumah betang ini pertama kali dibangun. Namun, diperkirakan
rumah ini pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun
1800-an. Kemudian, rumah betang ini pernah diperbaiki pada tahun 1940-an karena
kebakaran. Rumah betang ini juga telah tiga kali berpindah lokasi karena
menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
Dalam tradisi Dayak, rumah betang-dan hutan-adalah pusat sekaligus bagian
terpenting semesta kehidupan. Seperti jika kita mengucapkan kata “kampung”,
“pulang”, “rumah”; rumah betang lah yang diingat oleh masyarakat Dayak. Bagi
mereka, rumah betang juga merupakan pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat
dan bertradisi. Di rumah betanglah tradisi Dayak terpelihara. Rumah betang adalah
kekayaan budaya Indonesia.
Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin terbakar.
Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang terpanjang dan tertua di seantero
Kalimantan itu. Masyarakat bersedih karena kehilangan tempat tinggal. Lebih dari
itu, masyarakat Kalimantan bersedih karena rumah betang uluk palin merupakan
cagar budaya yang sangat penting
B. Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah Indonesia (PPKn)
Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah Indonesia
Kekayaan budaya Indonesia karena berbagai suku bangsa yang ada. Kekayaan
itu beragam bentuknya. Beberapa di antaranya berbentuk bahasa daerah, rumah
tradisional, pakaian adat, dan kesenian daerah berupa tari-tarian, alat musik, lagu-
lagu, dan upacara adat. Semua budaya tersebut menjadi ciri khas tiap-tiap daerah.