Page 11 - eSeME 01
P. 11
KOLOM
ROMO
Demi apa? Demi memperoleh berkat dari Allah (lihat ay.9). Terdapat
ungkapan yang mengesan bahwa relasi pasturi semestinya mementingkan
dinamika hati – perasaan. Ungkapan katanya: "Hendaklah kamu semua seia
sekata, seperasaan, meng-kasih-i saudara-saudara, penyayang dan rendah
hati". (ay. 9. Garis bawah dan cara penulisan sengaja penulis ubah). Lebih
lanjut penulis, seraya mengutip Mazmur 34, menegaskan bahwa cara
komunikasi harus diatur, . . menjaga lidahnya terhadap yang jahat. . .(ay. 10).
Untuk apa? Agar memperoleh DAMAI. Itulah tujuan dari komunkasi yang
terbina di antara para pasutri. Lebih dari itu para pasutri mempunyai
keharusan dan wajib berjuang, .. ia harus mencari perdamaian dan
berusaha mendapatkannya. (ay.11).
Lihatlah betapa pengolahan bina-komunikasi-kepasutrian, lewat olah hati –
perasaan bukan hanya rekayasa manusiawi belaka. Kiat-kiat yang dicoba
dikembangkan oleh gerakan ME kita ini pun, mendapatkan
pendasarannya pada Kitab Suci atau sabda Allah. Maka manakala kita
menekuni jurus kita selama ini, kita pun semakin dimantapkan; semakin
diteguhkan.
Bertolak dari pengajaran itu, baiklah sejenak kita mengambil kesempatan
untuk ber-BPS dan berefleksi mengenai kasih-kesetiaan satu terhadap
yang lain, demi bina-kepasutrian. Adapun tawaran pertanyaan refleksinya
adalah sebagai berikut:
Pertanyaan reflektif yg ditawarkan:
1. Silakan Anda berdua memutar ulang “memori” saat Anda berdua
mengucapkan janji –setia- Perkawinan. Kapan, dan dimana; BPS.
2. Adakah pengalaman konkret usaha untuk sungguh mengejar damai
dalam kepasutrian yang Anda bina. Pengalaman di bulan ini atau mundur
sedikit mulai Januari 2023 ini?
Selamat mencoba.
Romo Medardus Sapta Margana,Pr
Pastor Paroki Santo Martinus 10
Weleri