Page 3 - LKPD Animalia
P. 3

PENDAHULUAN

                    Hewan  dapat  dikelompokan  berdasarkan  jumlah  sel,  segmentasi  tubuh,  ada
               tidaknya  tulang  belakang,  jenis  kerangka  tubuh,  tipe  simetri  tubuh,  jumlah  lapisan
               benih,  rongga tubuh,  cara pengaturan suhu tubuh, cara reproduksi tulang belakang
               dan sebagainya.

               1. Lapisan Tubuh
                       Keanekaragaman hewan juga terjadi dalam hal jaringan. Sebagian hewan ada
               yang  tidak  memiliki  jaringan  sejati.  Semua  hewan  yang  memiliki  jaringan  sejati
               mengalami  perkembangan  embrio  hingga  membentuk  lapisan  germinal  yang  terdiri
               dari ektoderm, endoderm dan mesoderm. Hewan yang memiliki dua lapisan tubuh,
               yaitu  ektoderm  dan  endoderm  disebut  sebagai    hewan  diplobastik.Hewan  yang
               mempunyai  tiga  lapisan  yakni  ektoderm,  endoderm  dan  mesoderm  disebut  hewan
               triplobastik.
               2. Rongga Tubuh
                   Hewan triploblastik sebagian besar memiliki rongga tubuh/selom yang terisi cairan
               atau udara yang memisahkan saluran pencernaan dengan dinding tubuh bagian luar.

               Berdasakan keadaan selom, hewan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
               a.  Aselomata adalah hewan sederhana  yang tidak mempunyai rongga tubuh.
               b.  Pesudoselomata  adalah  hewan  yang  mempunyai  selom  semu  yakni  selom  yang
                   terbentuk dari lapisan mesoderm dan endoderm.
               c.  Selomata  adalah  hewan  yang  mempunyai  selom  yang  terbentuk  dari  lapisan
                   mesoderm.
               3. Simetri Tubuh
                    Bangun  tubuh  pada  sebagian  besar  organisme  multiseluler  menunjukkan
               beberapa bentuk simetri, baik radial, maupun bilateral.   Pada sebagian kecil hewan,
               tidak memiliki  simetri (asimetris). Berdasarkan simetri tubuh yang dimilikinya, hewan
               dikelompokkan menjadi tiga yaitu asimetris, radiata dan bilateria.
               4. Cara Reproduksi
                   Reproduksi aseksual
                    Reproduksi  aseksual  umumnya  terjadi  pada  hewan  tingkat  rendah  atau
                    invertebrata. Reproduksi aseksual dapat terjadi dalam 4 cara yakni:
                    1)  Fragmentasi
                    2)  Pertunasan (Budding)

                    3)  Gemula
                    4)  Partenogenesis
                   Reproduksi seksual
                    Reproduksi seksual terjadi baik pada hewan tingkat rendah maupun pada hewan
                    tingkat  tinggi.  Reproduksi  seksual  terjadi  melalui  perkawinan  silang.  Alat
                    reproduksi jantan dan betina dapat dimiliki oleh satu individu (hermafrodit), ada
                    pula  yang  terdapat  pada  individu  yang  berbeda  (diesis/gonokoris).  Fertilisasi
                    dapat  terjadi  secara  internal  maupun  eksternal.  Berdasarkan  perkembangan
                    embrionya, dapat dibedakan menjadi tiga yaitu ovipar, vivipar dan ovovivipar.
   1   2   3   4   5   6   7   8