Page 55 - Ada - Bagian Dari Hidup (Puisi, Cerpen, Naskah drama)
P. 55
ADA: BAGIAN DARI HIDUP
Lelaki Perkasaku
Lekukan di wajahmu
menggambarkan kerasnya kehidupan yang telah kau jalani
urat-urat yang menyembul dari tubuhmu
menyiratkan kerja keras yang telah kau kerjakan
terbakarnya kulitmu
menceritakan perjuangan yang telah kau lakukan
tapi aku,
hanya duduk termenung, terpaku membangkangmu
dosa besar!
Hanya surat cinta tak bisa membalas jasa-jasamu
Tapi kini,
Baru itu yang dapat ku lakukan
Terima kasih ayah...
Sebuah syair ini adalah sesuatu yang kecil jika dibandingkan dengan segala hal
yang kau telah kau perjuangkan untukku ayah.
Sukatno. Yah itulah namamu . Sebuah nama jawa yang ringkas namun sungguh
berarti bagiku. Pak Jhon. Begitulah kau dipanggil. Sampai saat ini aku masih
bertanya-tanya kenapa kau bisa dipanggil Pak John oleh rekan-rekan kantormu.
Hahaha... suatu hal yang lucu bukan karena tak ada kaitannya.
Kini kau begitu dingin ayah. Sudah lama kita tidak berbincang dalam kebersamaan.
hmmmmm... mungkin itu salahku. Aku yang lebih memilih menghabiskan waktuku di
luar bersama teman-temanku sehingga waktu kita untuk berjumpa sangat sedikit.
Padahal kau sudah menyediakan banyak waktu untukku. Sebelum magrib pasti kau
sudah di rumah. Oh ayah...aku begitu merasa sangat bersalah.
Ayah, aku begitu sedih ketika tak sengaja melihatmu terdiam merenung. Aku tahu
apa yang kau pikirkan. Kau memikirkan kami semua sekeluarga. Kau memikirkan
COPYRIGHT: REFQI RIFAI 54