Page 83 - POWERFULL APLICATION_Neat
P. 83

Hai, Ma!
          Apakah kamu ingat:
          aku peluk kamu di atas perahu
          ketika perutmu sakit
          dan aku tenangkan kamu
          dengan ciuman-ciuman di lehermu?
          (Masya Allah!
          Aku selalu kesengsem
          pada bau kulitmu!)
          Ingatkah? Waktu itu aku berkata:
          “Kiamat boleh tiba.
          Hidupku penuh makna.”
          Wah, aku memang tidak rugi
          ketemu kamu di dalam hidup ini.


          Dan apabila aku menulis sajak
          aku juga merasa
          bahwa kemarin dan esok
          adalah hari ini.
          Bencana dan keberuntungan
          sama saja.
          Langit di luar
          langit di badan
          bersatu dalam jiwa.


          Sudah, ya, Ma!




                                  Jakarta, 24 Juli 1992



          66
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88