Page 91 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI JANUARI 2022 VERSI ONLINE
P. 91
tanya Bahlul sekali lagi. nya.
Junaid menjawab, “Aku me- “Sebelum ini kau mengatakan
ngucapkan Bismillah. Aku makan yang tahu, maka aku menghindarimu. Se-
ada di hadapanku, menggigitnya se- karang setelah kau mengaku tidak
dikit, meletakkan di sisi kanan mulutku tahu, maka aku akan me ngajar kamu
dan perlahan mengunyahnya. Apapun cara makan, berbicara dan tidur.”
yang aku makan, aku ucapkan alham- “Ketahuilah kebenaran yang ada
dulillah. Aku mencuci tangan sebelum di balik makanan adalah makanan ha-
dan sesudah makan.” lal. Jika engkau memakan makanan
Bahlul berdiri, menyebakkan pa- haram dengan seribu adab sekalipun,
kaiannya dan berkata, “Kau ing in men- ia tidak memberi menafaat melainkan
jadi guru yang dihormati di dunia tetapi menyebabkan hatimu menjadi hitam.”
kau tidak tahu pun cara makan!” sambil Kebenaran di balik bicara ada-
berkata demikian, Bahlul berlalu pergi. lah hati yang bersih sebelum ber-
“Wahai tuan, dia adalah orang bicara. Percakapanmu hendaklah
gila!,” ujar murid Junaid. menyenangkan Yang Maha Pencipta
Junaid mendekati Bahlul sekali lagi. sebelum kepada yang mendengar.
“Siapakah engkau?” tanya Bahlul. Sekiranya bicaramu untuk urusan
“Syeikh Baghdadi yang tidak tahu duni awi yang sia-sia dan tidak men-
cara makan, “ jawab Syeikh Junaid. jurus pada Allah, maka ia akan men-
“Engkau tak tahu cara makan tapi datangkan malapetaka. Sebab itu
adakah kau tahu cara berbicara?” ta- diam lebih baik daripada berkata-ka-
nya Bahlul. ta.”
“Ya. Aku berbicara tidak kurang “Kebenaran di balik tidur adalah
dan tidak lebih. Aku tidak banyak ber- hatimu perlu bebas dari sifat permu-
bicara. Aku bicara agar pendengar suhan dan kebencian. Hatimu tidak
mudah memahami. Aku tak ber bicara boleh tamak akan kekayaan dunia.
banyak supaya orang ramai tidak mu- Maka ingatlah Allah ketika kamu
dah bosan. Aku mengajak manusia ke tidur,” kata Bahlul.
jalan Allah dan Rasul, “ kata Syeikh Ju- Kata-kata itu membuat Syeikh Ju-
naid. naid tersenyum. Syeikh Junaid men-
“Lupakan saja tentang makan kare- gulurkan salam dan mencium tangan
na kau juga tidak tahu bagaimana cara Bahlul, lalu berdoa untuk kebaha-
berbicara,” kata Bahlul dan pergi. giaannya.
“Apa yang tuan harapkan dari Nama sebenarnya dari Bahlul ada-
orang gila sepertinya?,” kata murid Sy- lah Wahab bin Amr dilahirkan di Kuf-
eikh Junaid. fah, Iraq merupakan sepupu Khalifah
Junaid bangun dan mendekati Bah- Harun ar-Rasyid. Selama hayatnya
lul lagi. “Apakah yang kau mau lagi Bahlul dikenal sebagai ilmuan Islam
dariku? Kau tidak tahu cara makan dan pernah menjabat di Hakim Kera-
dan berbicara, adakah kau tahu cara jaan Bani Abassiyah.
tidur?”, tanya Bahlul. Bahlul meninggalkan segala
“Ya, aku tahu. Selepas shalat isya’, kekayaan, kemewahan dan memilih
aku mengenakan pakaian tidur, aku hidup sederhana. karena itu, dia ju-
berwudu, berdoa dan...” jawab Junaid lukIBahlul (bodoh) penduduk setem-
menerangkan adab tidur lazimnya dia- pat.
jarkan para ulama. Bahlul tidak gila, tetapi dia
“Sudah, ternyata kau juga tidak menampilkan sosok aslinya untuk
tahu bagaimana cara tidur,” kata Bah- menyembunyikan diri dari orang lain.
lul. Hikmah yang bisa diambil adalah sikap
Tetapi kali ini Syeikh Junaid mena- tawadhu’ dan hormat kepada siapa-
hannya. “Wahai Bahlul, aku tidak tahu, pun lebih alim, itulah adab Islam yang
karena Allah, ajarkanlah aku,” pinta- kita telah mulai hilang.*
Jumadil Awal 1443/Januari 2022 | MULIA 87

