Page 65 - 0.1 Modul STEM Biologi Dasar
P. 65
63
Siklus Sel
Siklus sel merupakan suau tahapan antara pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya.
Siklus sel terdiri dari atas empat proses terkoordinasi, yaitu;
• Pertumbuhan Sel,
• Replikasi DNA,
• Pemisahan DNA
• Pembelahan Sel.
Pada bakteri, proses pemisahan DNA menjadi sel anakan mampu terjadi secara
bersamaan dengan replikasi DNA, dan siklus sel yang berurutan mampu bertumpang tindih. Hal
ini tidak terjadi pada eukariota yang memiliki siklus sel dalam empat fase terpisah sehingga laju
pembelahan sel bakteri, semakin cepat dibandingkan dengan laju pembelahan sel eukariota.
Pada eukariota, tahap pertumbuhan sel umumnya terjadi sebanyak dua kali, yaitu sebelum
replikasi DNA (disebut fase G1, gap 1) dan sebelum pembelahan sel (fase G2). Siklus sel bakteri
tidak harus memiliki fase G1, namun harus memiliki fase G2 yang dinamakan periode D. Tahap
replikasi DNA pada eukariota dinamakan fase S (sintesis), atau pada bakteri ekuivalen dengan
periode C. Selanjutnya, eukariota memiliki tahap pembelahan nukleus yang dinamakan fase
M (mitosis).
Peralihan antar tahap siklus sel dilakukan oleh suatu pengaturan yang tidak hanya
mengoordinasi bermacam kejadian dalam siklus sel, namun menghubungkan siklus sel
dengan sinyal ekstrasel yang mengemudikan perbanyakan sel. Misalnya, sel binatang pada fase
G1 mampu selesai dan tidak berpindah ke fase S bila tidak ada faktor pertumbuhan tertentu,
melainkan memasuki kondisi yang dinamakan fase G0 dan tidak mengalami pertumbuhan
maupun perbanyakan. Contohnya Pada sel fibroblas yang hanya membelah diri untuk
memperbaiki kerusakan tubuh akibat adanya luka. Apabila pengaturan siklus sel terganggu,
karena adanya mutasi, maka resiko yang terjadi yaitu adanya pembentukan tumor yang terjadi
karena adanya perbanyakan sel yang tidak normal, dan meningkat yang dapat mengakibatkan
pembentukan kanker.