Page 24 - e-modul perpajakan
P. 24

II.2.  Pegawai  Tidak  Tetap  atau  Tenaga  Kerja  Lepas,  Pemagangdan  Calon  Pegawai  yang

            Menerima Upah yang Dibayarkan Secara Bulanan: PPh Pasal 21 dihitung dengan menerapkan
            Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang (UU) PPh atas jumlah upah bruto yang disetahunkan
            setelah dikurangi PTKP, dan PPh Pasal21 yang harus dipotong adalah sebesar PPh Pasal 21 hasil
            perhitungan tersebut dibagi 12.




              III. PETUNJUK UMUM PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 BAGI ANGGOTADEWAN
              PENGAWAS ATAU DEWAN KOMISARIS YANG TIDAK MERANGKAP SEBAGAI
              PEGAWAI  TETAP,  MANTAN  PEGAWAI  YANG  MENERIMA  JASA  PRODUKSI,
              TANTIEM,  GRATIFIKASI,  BONUS  ATAU  IMBALAN  LAIN  YANG  BERSIFAT
              TIDAK  TERATUR,  DAN  PESERTA  PROGRAM  PENSIUN  YANG  MASIH
              BERSTATUS SEBAGAI PEGAWAIYANG MENARIK DANA PENSIUN




             III.1.  Penghitungan  PPh  Pasal  21  untuk  Anggota  Dewan  Pengawas  atau  Dewan  Komisaris
             Yang Tidak Merangkap Sebagai Pegawai Tetap
             PPh Pasal 21 dihitungdengan menerapkan Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh atas kumulatif
             jumlah penghasilan brutoyang diterima atau diperoleh selama1 (satu) tahun kalender.



             III.2. Penghitungan PPh Pasal 21 bagi Mantan Pegawai Yang Menerima Penghasilan Berupa
             JasaProduksi, Tantiem, Gratifikasi, Bonus atau ImbalanLain yang BersifatTidak Teratur
             PPh  Pasal  21  dihitungdengan  cara  menerapkanTarif  Pasal  17  ayat  (1)  huruf  a  UU  PPh  atas
             kumulatifjumlah penghasilan brutoyang diterima atau diperoleh selama 1 (satu)tahun kalender.


             III.3.Penghitungan  PPh  Pasal  21  bagi  Peserta  Program  Pensiun  Yang  Masih  Berstatus
             SebagaiPegawai yang Menarik Dana Pensiun.
             PPh Pasal 21 dihitungdengan menerapkan TarifPasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh dari kumulatif
             jumlahpenghasilan bruto yang dibayarkan selama 1 (satu) tahun kalender.



                 IV.  PETUNJUK  UMUM  PENGHITUNGAN  PPh  PASAL  21  BAGI  ORANG
                 PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAIBUKAN PEGAWAI




             IV.1. Pemotongan PPh Pasal 21 bagi orang pribadi dalam negeri bukan pegawai, atas imbalan
             yang bersifat berkesinambungan.



             IV.1.a. Bagi yang telah memiliki NPWP dan hanya memperoleh penghasilan dari hubungan
             kerja  dengan  Pemotong  PPh  Pasal  21  dan/atau  PPh  Pasal  26  serta  tidak  memperoleh
             penghasilan lainnya
             PPh  Pasal21  dihitung  denganmenerapkan  tarif  Pasal  17  ayat  (1)  hurufa  UU  PPh  atas
             jumlahkumulatif  penghasilan  kena  pajak  dalam  tahun  kalenderyang  bersangkutan.  Besarnya
             penghasilan  kena  pajak  adalah  sebesar  50%  (lima  puluh  persen)  dari  jumlah  penghasilan  bruto
             dikurangi PTKP per bulan.




                                                                                                        HALAMAN 20
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29