Page 30 - e-modul perpajakan
P. 30
I.2. Dengan Gaji Mingguan dan Gaji Harian
Contoh-contoh perhitungan berikut ini hanya berlaku bagi pegawai tetap (bukan pegawai tidak
tetap atau tenaga kerja lepas) yang gajinya dibayarsecara mingguan atau harian
I.2.1. Oka Sagala, belum menikah, pada tahun 2016 bekerja sebagai pegawai tetap pada Perusahaan PT
Mahagoni Gemilang menerima gaji yang dibayar mingguan sebesar Rp2.000.000,00. Penghitungan
PPh Pasal 21 minggu pertama bulan Agustus 2016 apabila dalam minggu tersebuthanya menerima
penghasilan berupa gaji saja adalah :
Gaji
(4 x Rp2.000.000,00) Rp 8.000.000,00
Penghasilan bruto Rp 8.000.000,00
Pengurangan:
Biaya Jabatan
5% X Rp 8.000.000,00 Rp 400.000,00
Penghasilan neto sebulan Rp 7.600.000,00
Penghasilan neto setahun adalah
12 X Rp 7.600.000,00 Rp 91.200.000,00
PTKP setahun
- untuk Wajib Pajak sendiri Rp 54.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 37.200.000,00
PPh Pasal 21 Terutang
5% X Rp 37.200.000,00 Rp 1.860.000,00
PPh Pasal 21 bulan sebulan
Rp 1.860.000,00 :12 Rp 155.000,00
Pph pasal 21 atas gaji atau upah mingguan pertama
Rp. 155.000,00:4 Rp. 38.750.000
I.2.2. Muhammad Shodiq, pegawai pada perusahaan PT Segara Hurip, memperoleh gaji mingguan
sebesar Rp 1.500.000,00. Muhammad Shodiq telah menikah dan mempunyai seorang anak. PT Segara
Hurip masuk program BPJS Ketenagakerjaan, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan
Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan sebesar 1,00% dan
0,30% dari gaji. PT Segara Hurip membayariuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar3,70% dari
gaji sedangkan Muhammad Shodiq membayar iuran pensiun sebesar Rp50.000,00 dan Jaminan Hari
Tua sebesar 2,00% dari gaji. Dalam minggu kedua pada bulan Agustus 2016 Muhammad Shodiq hanya
memperoleh pembayaran berupa gaji saja sehingga penghitungan PPh Pasal 21 untuk minggu kedua
bulan Agustus adalah:
HALAMAN 26