Page 259 - Pendidikan pancasila-BG-KLS-II
P. 259
“Apakah kau melihat perhiasan putri raja?” tanya patih kepada pengasuh paling tua.
“Memang setiap hari aku melihatnya. Tapi sungguh, jangankan mengambil, menyentuhnya
saja aku tak berani,” jawab pengasuh paling tua berambut putih.
Pengasuh itu sudah mengasuh putri raja sejak putri raja masih bayi. Ia sangat menyayangi
putri raja. Tak mungkin ia berani mengecewakan putri raja.
Patih beralih ke pengasuh kedua.
“Aku memang melihatnya, karena setiap hari aku membersihkan kamar putri. Tapi, aku
tak berani menyentuh kotak perhiasan itu,” jawab pengasuh kedua.
Mendengar penjelasan ketiga pengasuh putri raja, patih akhirnya menyimpulkan bahwa
putri rajalah yang bersalah. Ia telah teledor menaruh kotak perhiasannya sembarangan.
Patih pun memutuskan akan menghukum putri raja.
Mengetahui putri raja akan dihukum, pengasuh tertua mengaku.
“Tolong, jangan hukum tuan putri. Aku yang menyembunyikan kotak perhiasan itu. Aku
mendengar kabar, akan ada perampok yang mengadang tuan putri. Jadi, aku sengaja
menyembunyikan kotak perhiasan tuan putri, agar tuan putri tak jadi pergi ke kerajaan
tetangga. Aku takut, keselamatan tuan putri terancam,” jelas pengasuh tertua.
Setelah mendengarkan pengakuan pengasuh tertua, patih memaafkannya. Ia meminta
agar kotak perhiasan tuan putri segera dikembalikan. Putri raja juga akan tetap
menghadiri jamuan makan malam, tapi dengan pengawalan yang ketat.
Rupanya perkataan pengasuh tertua benar. Di tengah perjalanan, ada sekelompok
perampok mengadang putri raja. Tapi, berkat pengawalan putri raja yang ketat, kelompok
perampok itu pun bisa ditangkap.
Patih lalu beralih ke pengasuh terakhir.
“Setiap hari, aku melihat kotak perhiasan putri. Tapi aku tahu, putri sangat menyayangi
perhiasannya. Aku tak berani menyentuh, apalagi mengambilnya,” ujar pengasuh ketiga.
Mendengar penjelasan ketiga pengasuh putri raja, patih akhirnya menyimpulkan bahwa
putri rajalah yang bersalah. Ia telah teledor menaruh kotak perhiasannya sembarangan.
Patih pun memutuskan akan menghukum putri raja.
Mengetahui putri raja akan dihukum, pengasuh tertua mengaku.
“Tolong, jangan hukum tuan putri. Aku yang menyembunyikan kotak perhiasan itu. Aku
mendengar kabar, akan ada perampok yang menghadang tuan putri. Jadi, aku sengaja
menyembunyikan kotak perhiasan tuan putri, agar tuan putri tak jadi pergi ke kerajaan
tetangga. Aku takut, keselamatan tuan putri terancam,” jelas pengasuh tertua.
Setelah mendengarkan pengakuan pengasuh tertua, patih memaafkannya. Ia meminta
agar kotak perhiasan tuan putri segera dikembalikan. Putri raja juga akan tetap
menghadiri jamuan makan malam, tapi dengan pengawalan yang ketat.
Rupanya perkataan pengasuh tertua benar. Di tengah perjalanan, ada sekelompok
perampok mengadang putri raja. Tapi, berkat pengawalan putri raja yang ketat, kelompok
perampok itu pun bisa ditangkap.
Bagian 3 | Unit Pembelajaran 3 247