Page 2 - modul kelas xi part 3
P. 2
Secara garis besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas
vertikal dan mobilitas horizontal.
1. Mobilitas vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status
sosial. Contohnya, seorang buruh tani yang berganti pekerjaan menjadi pedagang
termasuk gejala perubahan status sosial. Begitu pula, seorang dokter gigi beralih
pekerjaan menjadi seorang aktor film juga termasuk mobilitas vertikal.
2. Mobilitas horizontal adalah semua gerakan penduduk yang melintas batas
wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu. Batas wilayah yang umumnya adalah
batas adminitrasi, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan.
Mobilitas horizontal dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas permanen dan mobilitas
nonpermanen.
a. Mobilitas Permanen atau Migrasi
Mobilitas permanen atau migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan.
Mobilitas permanen secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu migrasi
internasional dam migrasi dalam negeri.
1) Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara
lain. Perhatian para analis demografi cukup besar pada migrasi internasional.
Hal itu dikarenakan selain datanya lebih lengkap juga karena sering
menimbulkan ketegangan sosial. Akhirnya, terjadi pertentangan antara
orang-orang dengan latar belakang kebudayaan dan bahasa yang berbeda.
Migrasi internasional merupakan masalah politik pada tingkat nasional.
Contohnya, seseorang yang melintasi perbatasan negara dapat melakukan
dengan ikut perpindahan massal (perpindahan penduduk dengan curu etnis atau
sosial).
Selain itu, dapat juga dilakukan sebagai pribadi dan anggota keluarga kecil.
Sebab-sebab terjadinya perpindahan secara paksa, dan mengungsi. Pada rentang
waktu tahun 1953-1960 terjadi karena ketegangan politik antara negara yang
satu dengan yang lain. Di bebepara negara terjadi arus migrasi yang tinggi.
2