Page 12 - E-SUPLEMEN SISTEM REPRODUKSI HEWAN KELAS XI
P. 12
Beberapa spesies invertebrata yang tingkatannya lebih tinggi berkembang dengan cara
partenogenesisi. Partenogenesis merupakan telur yang dihasilkan oleh hewan betina yang
berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi. Contohnya serangga. Pada beberapa kasus,
partenogenesis merupakan satu- satunya cara yang dapat dilakukan hewan tertentu untuk
berkembang biak. Tetapi pada umumnya hewan tersebut melakukan partenogenesis pada
waktu tertentu, seperti yang dilakukan oleh kutu daun, melakukan partennogenesis pada musim
ketika banyak terdapat sumber makanan disekelilingnya. Reproduksi secara partenogenesis
lebih cepat daripasa reproduksi secara seksual. Hal ini memungkinkan jenis tersebut untuk
memanfaatkan sumber makan yang tersedia lebih cepat.
Gambar 1.7 Partenogenesis Pada Kutu Daun
2. Reproduksi Seksual Invertebrata (Generatif)
Sebagian besar inverterbrata melakukan reproduksi secara seksual. reproduksi seksual
dicirikan dengan penyatuian gamet (fertilisasi), yaitu sperma dan ovum. Fertilisasi invertebrata
sering dijumpai pada cacing tanah yang bersifat hermafrodit (satu individu menghasilkan sperma
dan ovum. Reproduksi seksual pada hewan invertebrata dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat
tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
2. Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami. Konjugasi ini
terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya paramecium.
5