Page 27 - IPS Kelas VII
P. 27

tersebut,  usaha untuk  mempertahankannya,  lama nya nilai
                              itu dianut, dan tingginya kedudukan orang yang menganut
                              nilai tersebut. Contohnya adalah tradisi mudik lebaran dan
                              memiliki mobil mewah keluaran terbaru.




                        Tokoh                                              Pudjiwati Sajogyo

                                                                                 Sumber: https://bit.ly/3m314nv
                     Pudjiwati Sajogyo yang akrab dipanggil Sajogyo, lahir di Kebumen, 21 Mei 1926, dikenal sebagai
                     pakar sosiologi pedesaan di Indonesia. Sajogyo adalah lulusan sarjana pertanian IPB yang dulu
                     merupakan  bagian Fakultas Pertanian UI. Sajogyo mengembangkan sosiologi terapan berorientasi
                     emansipasi tentang masyarakat pedesaan. Contohnya adalah beliau melakukan  penelitian intensif di
                     pedesaan, khususnya di Cibodas karena menarik perhatiannya untuk mempelajari struktur sosial yang berhubungan
                     dengan perubahan sosial pedesaan.
                         Sumbangsih Sajogyo dalam perkembangan sosiologi Indonesia adalah pengenalan subdisiplin sosiologi pedesaan
                     di berbagai perguruan tinggi.  Sajogyo banyak mengkritik perubahan sosial yang disebabkan oleh modernisasi
                     di pedesaan Pulau Jawa. Modernisasi yang terjadi di pedesaan Pulau Jawa tidak disertai pembangunan kualitas
                     masyarakatnya. Hal ini tidak sejalan dengan agenda pembangunan yang berorientasi peningkatan kesejahteraan
                     ekonomi dan sosial masyarakat desa.
                     Sumber:  https://bit.ly/3lSCqpM



                  b.  Norma

                  Norma dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat untuk me wujudkan
                  sikap disiplin dan tertib. Norma adalah seperangkat aturan, baik yang
                  tertulis maupun yang tidak tertulis dan menjadi pedoman yang berlaku di
                  masyarakat. Aturan tersebut dilengkapi sanksi atau hukuman kepada orang
                  yang melanggarnya. Apabila nilai bersifat abstrak, sebaliknya norma bersifat
                  konkret. Norma merupakan bentuk nyata dari nilai yang ada di masyarakat.
                  Terbentuknya norma didasari oleh kebutuhan demi terciptanya hubungan
                  harmonis, selaras, dan serasi antaranggota masyarakat.

                  1)  Fungsi Norma

                      Fungsi norma di masyarakat menurut Selo Soemardjan, yaitu sebagai
                      berikut.

                      a)  Pedoman hidup yang berlaku untuk semua masyarakat.
                      b)  Mengikat setiap masyarakat sehingga berakibat memberikan sanksi
                          terhadap masyarakat yang melanggarnya.

                  2)  Daya Ikat Norma

                      Di dalam masyarakat terdapat bermacam­macam norma. Ber dasar kan
                      daya ikatnya, norma terdiri atas tata cara (usage), kebia saan (folkways),
                      tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (customs).







                                                                                     Bab I  Lingkungan Sosial Ekonomi  15
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32