Page 43 - IPS Kelas VII
P. 43
1) Tidak diketahui penciptanya (anonim) sehingga menjadi milik bersama
(kolektif).
2) Penyebarannya dilakukan secara lisan dari mulut ke mulut dan turun
temurun.
3) Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logikanya sendiri yang tidak sesuai
dengan logika umum.
4) Alur cerita sederhana dan singkat.
5) Peristiwa yang diceritakan biasanya khayalan atau fiktif.
Anti Arne dan Stith Thompson (dalam Danandjaja, 2007), membagi
jenis dongeng menjadi empat golongan besar, yaitu sebagai berikut.
1) Dongeng Binatang (Fabel)
Cerita yang menggambarkan watak serta budi manusia, tetapi pela
kunya diperankan binatang. Di dalamnya memiliki pen didikan moral
dan budi pekerti. Fabel termasuk jenis cerita fiksi bukan kisah tentang
kehidupan nyata. Contoh fabel adalah Si Kancil dan Buaya, Kelinci dan
Kura-Kura, Bebek Buruk Rupa, dan seba gainya. Fabel memiliki ciriciri
sebagai berikut.
a) Tokoh utamanya binatang.
b) Alur ceritanya sederhana dan singkat.
c) Karakter tokoh tidak dijelaskan secara rinci.
d) Disampaikan secara lisan.
e) Pesan atau tema ditulis kan dalam cerita.
2) Dongeng Biasa
Cerita yang ditokohi manusia dan biasanya mengi
sahkan suka dan duka seseorang. Do ngeng biasa
mempunyai tema ten tang keaga maan, roman,
tokoh rak sasa, dan penyihir. Contoh dongeng biasa
adalah Ande-Ande Lumut, serta Bawang Merah dan
Ba wang Putih.
Dongeng biasa lainnya adalah anekdot dan lelu
con. Anekdot adalah cerita fiktif lucu ten tang
se seorang yang lucu, sedangkan lelucon adalah
cerita fiktif lucu anggota salah satu kelom pok
suku atau bangsa. Kategori dongeng biasa lainnya
adalah dongeng beru mus yang mempunyai bebe
rapa subbentuk, seperti do ngeng yang tidak mem
punyai akhir, dongeng bertimbun banyak, dan Sumber: https://bit.ly/3GVQEzc
dongeng untuk mem permainkan orang. Gambar 1.34 Dongeng Timun Mas merupakan contoh dongeng
Dongeng binatang maupun dongeng biasa mem biasa
punyai be berapa fungsi, yaitu sebagai berikut.
Bab I Lingkungan Sosial Ekonomi 31