Page 10 - Fabel Menakjubkan dalam Al-Qur'an
P. 10

uatu  siang,  seekor  paus  ber-          Nun mengibaskan siripnya. “Maaf
            Snama Nun tampak berenang ber-             ya,  Poli,  teman-teman.  Ada  hal
            sama  teman-temannya menuju  ke            penting  yang  harus  aku  lakukan,
            permukaan samudra. Se bagai mama-          sampai  jumpa!”  ujarnya  sambil  be-
            lia, mereka memang ter biasa muncul        renang cepat membelah lautan.
            ke permukaan  untuk  membersihkan
            paru-paru dan meng hirup oksigen.             Poli cemberut. Ia menatap kepergi-
                                                       an  Nun  sambil  mengempaskan  ekor-
               Setibanya di permukaan, Nun me-
            natap  langit  yang  mendung.  Awan-       nya sehingga menimbulkan riak besar
            awan  cumulonimbus  begitu  tebal          di belakangnya.
            meng gelantung. Angin pun mulai ber-          “Huuuh! Hal penting apa sih, yang
            tiup kencang, pertanda badai tak lama      mau dilakukan oleh Nun? Memangnya,
            lagi  akan  datang.  Nun  cepat-cepat  apa yang lebih penting dibandingkan
            memenuhi  paru-parunya  dengan  ok-        bermain  dan bersenang-senang  ber-
            sigen.  “Sudah  waktunya!  Aku  harus  sama kita?” omelnya. Ia sedikit kesal
            bergegas  agar  tidak terlambat,”  gu-     karena  Nun  tidak  mau  ikut  lomba
            mam nya.                                   menyembur  bersama  mereka  dan
               “Hei,  Teman-teman!  Ayo,  kita         per gi begitu saja.
            lomba  menyembur!  Siapa  yang  sem-          Seekor  paus  bernama  Weli,  be-
            burannya  paling  tinggi,  dialah  pe-     renang mendekati Poli. Ia menepuk-
            menangnya,” ajak salah seekor paus
            bernama Poli.




































                                                     2 2
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15