Page 18 - Bahasa Indonesia Kelas IV
P. 18
“Lepaskan dulu! Lihat ini masih muat,” Alya
berjalan dan mencoba berlari-lari kecil. Nasya pas-
rah dan mengambil sepatu serta memakai sepatu
miliknya sendiri.
“Aduh, kok sakit ya lama-lama kakiku,” Alya
kesakitan dan membuka sepatunya.
“Kak Alya kenapa? Loh kok merah kaki
Kakak?” tanya Nasya khawatir. Dia langsung berlari
mengambil obat dan plester untuk mengobati
kakaknya.
“Aduh, sakit. Pelan-pelan ya, Sya,” Alya me-
rengek kesakitan.
“Iya, Kak. Kenapa bisa seperti ini?” tanya Nasya
sambil mengobati luka kakaknya.
Sumber: Dokumen penerbit
“Kak, sepatunya aku pakai ya?” Alya kaget
melihat sepatunya sudah dipakai adik Alya.
“Loh, itu kan sepatu kesayanganku, Sya. Kenapa
kamu pakai? Sini kembalikan!” kata Alya dengan
kesal. Alya ingin memakai sepatu berwarna merah
favoritnya saat berlari pagi.
“Kata Ibu, sepatu ini sudah tidak muat untuk
Kak Alya, jadi diberikan kepadaku. Kakak juga
sudah lama tidak memakai sepatu ini,” jawab Nasya
kebingungan.
“Memang sudah lama tidak kupakai. Kan
memang tidak pernah lari pagi. Kamu juga masih
punya sepatu olahraga sendiri, bukan?” tanya Alya
mulai marah, “Ayo, lepaskan!” Sumber: Dokumen penerbit
“Tapi sepatu ini pas untukku, lihatlah! Pasti
sudah kekecilan untukmu, Kak,” Nasya berusaha “Hmm.... sepertinya sepatu ini memang sudah
mengelak. kekecilan untukku. Buat kamu saja, Sya,” kata Alya
sambil menyodorkan sepatunya ke Nasya.
“Kakak serius? Ini buatku?” tanya Alya kaget
dan kegirangan.
Alya mengangguk pelan dan senyum tipis.
“Iya, Sya. Kamu pakai saja. Maaf ya tadi sudah
marah sama kamu?” pinta Alya dengan suara nada
penyesalan.
“Horeee .... terima kasih, Kak Alya sayang. Iya,
Kak. Tidak apa-apa,” teriak Nasya dan langsung
memeluk kakaknya erat.
Sumber: Cerita oleh Hesti Yuni Ayu Lestari
Sumber: Dokumen penerbit
4 Bahasa Indonesia SD/MI Kelas IV