Page 26 - BAHAN AJAR PEMANASAN GLOBAL
P. 26

TETY ANGGREINI
                      ZSSSSMATILATANG

                     KA,TI   nasional  dan  internasional  dalam  rangka  perlindungan,  pengelolaan  dan

                            pemanfaatan sumber daya hutan secara berkelanjutan.


                    b.  Pada tahun 1997 pada  Protokol Kyoto
                          Protokol  Kyoto  adalah  sebuah  amandemen  terhadap  Konvensi  Rangka  Kerja

                    PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional mengenai

                    pemanasan  global.  Negara-negara  yang  meratifikasi  protokol  ini  berkomitmen  untuk
                    mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau

                    bekerja  sama  dalam  perdagangan  emisi  jika  mereka  menjaga  jumlah  atau  menambah
                    emisi gas-gas tersebut,  yang telah dikaitkan dengan pemanasan globa. Secara khusus,

                    Protokol Kyoto menyetujui hal-hal berikut: (Murdiyarso, 2003)
                        1.  Menentukan    target    emisi    yang    mengikat    secara    hukum    untuk    negara

                           industri  untuk  mengurangi  emisi CO 2  kolektif  hingga  5%  di  bawah  level

                           tahun 1990 dalam jangka waktu Komitmen tahun 2008 hingga tahun 2012.
                        2.  Menentukan  periode  komitmen  lima  tahun  berikutnya  dimana  pengurangan

                           emisi  CO 2  lebih  lanjut  akan  disepakati  bersama  antar  negara-negara  anggota

                           protokol Kyoto.
                        3.  Mendefinisikan  sistem  perdagangan  internasional  dimana  sisa  kuota  emisi

                           karbondioksida dan kredit dari komitmen dapat dibeli atau dijual.
                        4.  Menyetujui  sistem  akreditasi  dimana  kredit  karbon  dapat  dikeluarkan  pada

                           negara  non  industri  berdasarkan  Clean  Development  Mechanism  (CDM)  atau
                           pada negara industri berdasarkan Joint Implementation Mechanism (JI).

                        5.  Menentukan  CO 2  sebagai    unit    standar      perdagangan,  menentukan  potensi

                           pemanasan global pada setiap gas rumah kaca non-CO 2.
                        6.  Promosi kerjasama antar pemerintah, meningkatkan efisiensi energi, reformasi

                           energi  dan  kebijakan  transportasi,  energi  terbarukan  dan  mengelola  endapan
                           karbon seperti hutan dan lahan pertanian.



                    c.  Pada tahun 2007 pada KTT Climate Change di Bali Indonesia
                           United  Nations  Climate  Change  Conference  2007  baru  saja  dilaksanakan  di

                    Denpasar  pada  tanggal  3-14  Desember  2007  lalu.  Konferensi  tersebut  telah
                    menghasilkan  sejumlah  keputusan  dan  yang  paling  utama  di  antaranya  adalah  Bali

                    Roadmap. Inti Dari Bali Roadmap :

                                                              25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31