Page 18 - 59. BISMILLAH BUKU AJAR IPS 2019 - Firdaus Su_udiah.docx
P. 18
216
undang-undang omnibus kemudian juga akan dihadapkan dengan asas hukum
peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan peraturan
perundang-undangan yang lama (lex posterior derogat legi priori). Artinya, tidak
menutup kemungkinan, ketentuan dalam undang-undang omnibus juga dapat
dihapus atau direvisi oleh undang-undang yang baru, meskipun bukan omnibus.
Kekacauan hukum akan terjadi apabila undang-undang tersebut saling hapus dan
saling mengesampingkan
c. Kekhawatiran Resentralisasi Undang-Undang omnibus di negara asalnya,
merupakan negara federal. Dalam negara kesatuan dengan dasar otonomi,
omnibus law berpeluang mereduksi kewenangan-kewenangan yang telah
diberikan kepada pemerintah daerah melalui Undang-Undang Pemerintahan
Daerah, termasuk daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah khusus, memiliki
otonomi khusus, atau daerah istimewa.Substansi dari omnibus law yang mengatur
lintas sektor dalam bidang hukum yang bertolak belakang dalam pembentukan
undang-undang dalam civil law system yang tegas dan rigit substansinya yang
21
terbatas pada judul Undang-Undang;
d. Kesempurnaan sistem legislasi. Rancangan undang-undang omnibus law sangat
mungkin memuat kesalahan-kesalahan linguistik atau inkonsisten perumusan
yang tidak dapat ditoleransi;
e. Salah satu kelemahan sistem civil law, rumusan undang-undang yang dibentuk
kadang-kadang terlambat dalam mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan
dalam tradisi common law semua masalah hukum meskipun belum ada diatur
sebelumnya, tetapi dapat diselesaikan dengan putusan pengadilan yang kemudian
menjadi preseden untuk memandu perilaku subjek hukum dalam lalu lintas hukum
22
selanjutnya. Dalam hal ini, materi rancangan undang-undang omnibus law yang
tebal seringkali juga tanpa disadari sudah ketinggalan zaman. Misalnya, ketika
penyusunan undang-undang seringkali tidak
Tinjauan atas kedudukan Omnibus Law Cipta Kerja dalam sistem peraturan
perundang-undangan Indonesia dapat didasarkan pada Undang- Undang Nomor 12 tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagaimana yang telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, yaitu juga
21 Adhi Setyo Prabowo, dkk. “Politik Hukum Omnibus Law di Indonesia
22 Jimly Asshiddiqie, Omnibus Law Dan Penerapannya di Indonesia
Habibah Zulaiha Qawanin, Vol. 6, No. 2 (2022)