Page 59 - Seberkas Asa Di Ujung Kemoceng
P. 59
“Ayahku”
Lelaki paruh baya berkulit hitam,
setiap hari mendorong sebuah gerobak usang di
sepanjang kompleks perumahan
Ayahku.. ya itu Ayahku
Lelaki yang penuh semangat memberi nafkah untuk
keluarganya
Tidak perduli panas atau hujan yang menerpanya,
tidak perduli seberapa banyak peluh yang ia kucurkan,
dia rela demi keluarganya
Pengumpul sampah, itulah pekerjaan sehari-harinya
Baginya profesi itu tidak penting,
yang terpenting adalah bagaimana dia bisa mendapat
sesuap nasi untuk keluarganya
Ayah.. sungguh mulia hatimu, kami bangga padamu.
Kami hanya bisa berdo'a, semoga TUHAN selalu
melindungimu!
Kami menyayangimu.. Ayah!!
(Abdul Robi, 25 September 2013)
___
49

