Page 109 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 109

99





               kasih  ya  Dek  telah  membantu.  Semoga  kebaikan  Adek  dibalas
               oleh Allah SWT.”

                      “  Aamiin…aamiin…aamiin  ya  Allah,  terima  kasih  kembali,
               Bang. Sudah kewajiban sesama Muslim untuk tolong-menolong,”

               ujar Hidayah.
                      Hidayah  pun  melanjutkan  perjalanananya  ke  rumah

               Rahmat  dengan  hati-hati.  Sesampainya  di  simpang  jalan  rumah
               Rahmat,  ternyata  sahabatnya  itu  telah  menunggu  Hidayah.
               Melihat  keberadaan  temannya  itu,  hati  Hidayah  tersentuh  dan

               terharu,  begitu  peduli  sahabatnya  dengan  keadaannya.  Rahmat

               langsung  naik  ke  sepeda  motor  Hidayah  dan  mereka  menuju
               rumah Rahmat. Sesampainya di rumah Rahmat, Hidayah terkejut
               dan heran. Dia tidak menyangka rumah sahabatnya itu terendam

               banjir cukup tinggi.
                       “Rahmat,  apa  barang-barangmu  sudah  diangkat  ke  atas

               semua?”
                      “Belum,  Hidayah.  Ini  mau  aku  lanjutkan  membereskan

               rumah agar tidak semua barang terendam banjir,” jawab Rahmat
               dengan singkat.

                      “Kalau begitu, sini aku bantu,” Hidayah menjawab dengan
               semangat.

                      “Tidak usah Hidayah,  Kamu duduk istirahat aja di bangku
               ini. Baju kamu juga udah basah kuyup semuanya. Sebentar, aku

               ambilkan baju ganti” jawab Rahmat seraya meninggalkan Hidayah
               untuk mengambil baju.

                      “Kalau  kamu  tidak  mau  aku  bantu,  aku  juga  tidak  mau
               mengganti pakaian!” jawab Hidayah dengan tegas.




               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                99
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114