Page 110 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 110

100





                      “Hm…, iya deh, iya…!” jawab Rahmat seraya memberikan
               baju ganti untuk Hidayah.

                      Mereka berdua pun membereskan barang-barang di rumah
               Rahmat yang masih bisa diselamatkan agar tidak terkena banjir.

               Akhirnya, malam itu Hidayah menginap di rumah Rahmat. Mereka
               tidur  di  bawah  genangan  air.  Untungnya  tempat  tidur  Rahmat

               tinggi sehingga tidak terendam banjir.
                      Keesokan  harinya,  banjir  di  rumah  Rahmat  belum  surut
               seutuhnya,  masih  terdapat  sisa  genangan  air  di  rumah  Rahmat.

               Rahmat  beserta  keluarganya  serta  dibantu  oleh  Hidayah

               menguras  air.  Selesai  menguras  air, mereka  pun  membersihkan
               lantai rumah dengan mengepelnya.
                      Salah satu adik perempuan Rahmat menggurutu, “Aduh…,

               besok  mulai  puasa,  nanti  malam  mau  taraweh  pertama,
               eh…rumah        malah      banjir.   Capek      tau     bersihinnya.

               Owalah…nasib…nasib!”
                      Mendengar gerutu adik Rahmat, ibunya pun marah seraya

               berkata,  “Raisya,  kamu  tidak  boleh  bicara  seperti  itu,  tidak  baik!
               Kita  harus  mensyukuri  setiap  yang  terjadi  dalam  hidup  kita.

               Jangan  hanya  memandang  dari  sisi  negatifnya  saja.  Kita  tidak
               akan  pernah  bersyukur  kalau  mengeluh  seperti  itu!  Coba  ambil

               hikmah dari kejadian ini, kita bersih-bersih rumah sebelum bulan
               Ramadhan.  Kalau  tidak  banjir,  kita  pasti  tidak  membersihkan

               rumah  dan  menyambut  bulan  Ramadan  dalam  keadaan  rumah
               tidak bersih dan rapi!”

                      Mendengar  penjelasan  yang  diberikan  Ibu,  adik  Rahmat
               tertunduk  malu,  menyesali  perbuatannya  serta  meminta  maaf




               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                100
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115