Page 41 - Muhammad-Haryono-Kumpulan-Cerpen-Keluarga-A5
P. 41

‘’Tidak,  aku  tidak  mau  lagi  berteman  denganmu’’
            bentaknya  sembari  membuang  muka  dan  lalu  bergegas
            untuk pergi.

                  Awalnya  kejadian  tu  hanya  terjadi  sekali  dan
            pertemanan kami berangsur membaik seperti semula. Tetapi
            setelah sekian lama tiba-tiba hal itu terulang kembali,dan itu
            sangat  aneh.  Citra  bukannya  mengerti  dengan  perasaan
            ku,justru  tambah  membuat  ku  semakin  kesal.  Awal
            ceritannya  begini,waktu  ujian akhir  semester  ia  kesusahan
            menjawab soal mata pelajran

                  bologi,  disaat  itu  ia  langsung  melihat  kearahku,  aku
            dan  jesica  tidak  satu  bangku  karena  posisi  duduk  di  acak
            dengan kakak kelas  dan saat itu ia duduk tepat di depanku.

                  ‘’Tan, apakah kamu tahu jawaban nomor 5-10 essay?’’
            Tanya Citra padaku.
                  ‘’Tetapi inikan bukan ulangan biasa ,ini adalah ujian”
            jawabku pada Citra

                  “Yah  kamu,aku  kan  hanya  bertanya  untuk  beberapa
            nomor saja” jawabnya sembari jengkel.
                  Disitu  aku  langsung  membiarkannya  dan  tidak
            melihatnya  ,dan berharap  dia  akan  introspeksi  diri.  Coba
            bayangkan,  dia  sudah  membuat  ku  sakit  hati  karna
            ucapannya  lalu  saat  dia  butuh  karna  kesusahan  menjawab
            soal dia langsung bertanya padaku.Beberapa hari kemudian
            hasil  ujian  biologi  di  bagikan,  aku  mendapat  nilai  bagus
            sedangkan  jesica  mendapat  nilai  dibawah  KKM.  Aku  bisa
            melihat  tatapannya  yang  tidak  enak  kepadaku,  dan  aku
            sadar bersahabt dengan orang yang gampang iri adalah hal
            yang sangat membuat ku rishi akan hal itu.




                                          31
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46