Page 9 - Kumpulan Cerpen Dakwh Islami
P. 9

jika di tengah ramainya sekolah, di kelas, atau di kantin
               kita  hanya  berjalan  sendirian  tanpa  seorang  teman  pun.
               Betapa tidak enaknya, pasti.

               Di mulut pintu berdiri dua orang siswi seperti penyambut
               tamu  dalam  perhelatan.  Dua  orang  siswi  itu
               memperhatikan  kaku  dan  Latifah  yang  sedang
               berbincang.


               “Apa  kalian  akan  terus  berbincang  sampai  habis  waktu
               Dzuhur?” kata salah satu siswi itu.


               “Astagfirulloh,  ini  sudah  jam  setengah  tiga.”  Kata
               Latifah.

               Akhirnya  aku  dan  Latifah  pergi  mengambil  air  wudhu
               lalu  sholat  berjama’ah.  Setetlah  shalat  aku  dan  Latifah
               mendekati  dua  siswi  di  mulut  pintu  tadi,  berdialog
               sebentar dengan ramah, dan memperkenalkan diri.

               “Terima  kasih,  karena  sudah  mengingatkan  kami.”
               Kataku dengan senyum lebar di wajah.

               “Sudah sepatutnya sesama muslim saling mengingatkan,
               bukan?” kata salah satu siswi itu.


               “Namaku  Latifah.”  Mengulurkan  tangan  sambil
               tersenyum, hingga sederet gigi rapih miliknya terlihat.

               “Namaku Agnia Zahrah, panggil saja Agni.” “.. dan aku
               Rahmania Zahrah, panggil saja Rahma.”



                                         - 9 -
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14