Page 29 - MR_ Penuntun Praktikum_Wan Azura (8196142004)
P. 29
Penuntun Praktikum Kimia Dasar Berbasis Flipped
book
Dispersi merupakan pemisahan agregat tanah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan
menjadi masalah utama pada tanah akibat kadar garam yang tinggi. Agregat tanah menjadi
pecah, mineral berukuran kecil dan partikel organik. Kebalikan dari dispersi adalah flokulasi
atau penyatuan partikel-partikel tanah menjadi agregat tanah (Hanifah, 2005).
Ayo Lakukan!
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Cawan Petridish 3. Labu ukur
2. Gelas ukur 4. Pipet tetes
B. Bahan
1. Larutan CaCl 3
2. Air demineralised
3. Tanah inseptisols.
Prosedur Kerja
1. Vial 1 : Menuangkan sekitar 20 ml air demineralised. Kedalamnya secara hati-
hati menjatuhkan 3 butir agregat kering udara dengan diameter 3 sampai 5 mm,
dan membiarkannya selama 2 jam, lalu mengamati apakah mengalami slaking,
dispersi atau swalling.
2. Vial 2 : Menambah 20 mL, larutan CaCl 2 berkonsentrasi 10 mmol/L. Melakukan
hal-hal yang sama pada vial 1 , tetapi menggunakan CaCl 2 dari pada air.
3. Vial 3 : Pada sekitar 10 mg tanah di dalam container di tamabahkan air
demineralised, cukup untuk mendapatkan kandungan air sekitar kapasitas lapang
4. Vial 4 : Menyiapkan suspense tanah dengan perbandingan tanah dengan air 1 :
5, dengan jalan menambahkan 5 g agregat tanah kedalam 25 ml air di dalam vial
tertutup, lalu mengocok suspensi tanah selama sekitar 10 menit, kemudian
memindahkan suspense ke dalam beaker. Membiarkan suspensi mengendap
selama 5 menit. Mengamati apakah tanah terdispersi atau terflokulasi
23