Page 51 - E-Modul Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
P. 51
kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu
didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya
pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol
tubuh dan keseimbangannya. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal
SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan
obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang
berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan
waktu.
Anak usia SD (6-12 tahun) disebut sebagai masa anak-anak (midle childhood).
Pada masa inilah disebut sebagai usia matang bagi anak-anak untuk belajar. Hal ini
dikarenakan anak-anak menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan baru
yang diberikan oleh guru di sekolah, bahwa salah satu tanda permulaan periode
bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egosentris melainkan
objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada sikap
intelektualitas sehingga mas ini disebut periode intelektual. Hal ini sejalan dengan
pendapat bahwa masa usia sekolah ini sering disebut sebagai masa intelektual atau masa
keserasian sekolah (Lara Fridani, 2009 h. 26). Pada masa ini secara relatif anak-anak
mudah untuk dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya.
Memahami tentang murid berarti memahami gejala atau kondisi yang dimiliki.
Untuk mengetahui karakteristik gerak siswa SD, terlebih dahulu perlu untuk memahami
tingkat perkembangan siswa SD menurut tingkat usianya. Secara umum sifat siswa SD
antara lain:
1. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai mahluk
biolgis
2. Belajar bergaul dengan teman sebaya
3. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
4. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
5. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
6. Mengembangkan kata hati
7. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
8. Mengembangkan sifat positif. (Sudarwan Danim, 2010, h. 84)
45