Page 71 - E-modul Potyvirus untuk Siswa
P. 71
C. Kutu Myzus persicae (A) sebagai vektor atau pembawa virus → menempel pada
tanaman kacang tanah (D) → virus menyuntikkan RNA ke dalam sel tanaman
kacang tanah → virus bereplikasi dan menginfeksi tanaman kacang tanah sehingga
tampak memiliki gejala keriting pada daun
D. Kutu Rhopalosiphum padi (C) sebagai vektor atau pembawa virus → menempel
pada tanaman kacang tanah (F) → virus menyuntikkan RNA ke dalam sel tanaman
kacang tanah → virus bereplikasi dan menginfeksi tanaman kacang tanah sehingga
tampak memiliki gejala berbentuk seperti tali sepatu (shoestrings) pada daun
E. Kutu Myzus persicae (A) sebagai vektor atau pembawa virus → menempel pada
tanaman kedelai (D) → virus menyuntikkan RNA ke dalam sel tanaman kedelai →
virus bereplikasi dan menginfeksi tanaman kedelai sehingga tampak memiliki gejala
melepuh pada daun
4. Seorang petani kedelai melakukan upaya penyemprotan insektisida untuk menekan
populasi kutu daun. Telah diketahui bahwa kutu daun Rhopalosiphum padi merupakan
vektor (pembawa) Soybean Mosaic Virus (SMV) yang menyerang tanaman kedelai
dengan gejala mosaik, kliring vena, klorosis dan malformasi pada tumbuhan. Meskipun
upaya tersebut telah dilakukan, tetapi penyebaran SMV masih terjadi pada tanaman
kedelai. Berdasarkan permasalahan tersebut, hipotesis yang dapat diajukan adalah…
A. Virus menyerang tanaman kedelai dapat melalui biji yang membawa SMV dari
tanaman yang terinfeksi SMV sebelumnya, sehingga bibit yang berkecambah akan
terinfeksi virus
B. Virus akan terus menginfeksi tanaman kedelai melalui jamur pembawa SMV yang
tumbuh di sekitar tanaman
C. Virus menginfeksi tanaman kedelai melalui bakteri yang membawa SMV, sehingga
tanaman kedelai baru telah mengalami infeksi
D. Virus akan selalu mengeinfeksi tanaman kedelai melalui air yang digunakan untuk
irigasi lahan
E. Virus akan terus memperbanyak diri dan tidak terpengaruh dengan pemberian
insektisida. Semakin banyak dosis insektisida yang digunakan, maka proses
replikasinya semakin cepat
71