Page 100 - e-Modul Audit 1
P. 100

h) Scanning. Scanning merupakan penelaahan secara cepat terhadap dokumen, cacatan,

                       dan daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan
                       penyelidikan lebih mendalam.

                       i)  Pelaksanaan  ulang  (reperforming).  Prosedur  audit  ini  merupakan  pengulangan
                       aktivitas yang dilaksanakan oleh klien.

                       j) Computer-assisted audit techniques. Apabila catatan akuntansi dilaksanakan dalam

                       media elektronik maka auditor perlu menggunakan Computerassisted audit techniques
                       dalam menggunakan berbagai prosedur audit di atas.


                   D.  Persuasivitas Bukti Audit

                       Dua  penentu  persuasivitas  bukti  audit  adalah  kompetensi  dan  kecukupan,  yang

               langsung  diambil  dari  standar  pekerjaan  lapangan  ketiga.  Kompetensi  bukti  merujuk  pada
               tingkat dimana bukti tersebut dianggap dapat dipercaya atau diyakini kebenarannya. Jika bukti

               audit  dianggap  memiliki  kompetensi  yang  tinggi,  maka  bantuan  bukti  tersebut  untuk
               meyakinkan  auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan secara  wajar sangatlah besar.

               Sebagai contoh jika perhitungan persediaan dilakukan oleh auditor, maka bukti audit yang
               diperoleh  akan  lebih  kompeten  daripada  jika  menajemenlah  yang  memberikan  daftar

               perhitungan  persediaan  yang  dibuatnya  sendiri  kepada  auditor.  Mayoritas  auditor

               mempergunakan istialah keterpercayaan bukti sebagai sinonim dari kompetensi. Kompetensi
               bukti hanya berkaitan dengan prosedur-prosedur audit yang terseleksi. Tingkat kompetensi

               tidak dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar ukuran sampel atau mengambil item-item
               lainnya  dari  suatu  populasi.  Tingkat  kompetensi  hanya  dapat  diperbesar  dengan  memilih

               berbagai prosedur yang mengandung tingkat kualitas yang lebih tinggi atas satu atau lebih dari

               ketujuh karakteristik kompetensi bukti audit berikut ini:
                       a. Relevansi. Bukti audit harus selaras atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji

                       oleh auditor sebelum bukti tersebut dapat terpercaya.
                       b. Independensi penyedia bukti. Bukti audit yang diperoleh dari sumber di luar entitas

                       akan lebih dipercaya daripada bukti audit yang diperoleh dari dalam entitas.

                       c. Efektivitas Pengendalian Intern Klien. Jika pengendalian intern klien berjalan secara
                       efektif,  maka  bukti  audit  yang  diperoleh  akan  dapat  lebih  dipercaya  daripada  jika

                       pengendalian intern itu lemah.
                       d. Pemahaman Langsung Auditor. Bukti audit yang diperoleh langsung oleh auditor

                       melalui  pengujian  fisik,  observasi,  perhitungan  dan  inspeksi  akan  lebih  kompeten
                       daripada informasi yang diperoleh secara tidak langsung.

                                                           95
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105