Page 6 - E-MODUL SISTEM PENCERNAAN lala update
P. 6

11







            hydrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Tabel Asam amino esensial, asam amino esensial
            bersyarat , dan asam amino nonesensial.


             Asam Amino Esensial       Asam Amino Esensial bersyarat  Asam Amino Nosensial
                    Histidin                        Prolin                           Alanin
                    Isoleusin                       Serlin                       Asam Glutamat
                     Leusin                        Arginin                          Glutamin
                      Lisin                         Tirosin                      Asam Asarartat
                    Metionin                        Sistein                        Asparagin
                  Fenilalanin                       Glisin
                    Treonon
                   Triptofan
                      valin


            a.  Fungsi Protein
                  Menghasilkan sebuah jaringan baru. Salah satu conohnya,  jaringan baru yang terbentuk
                    selama masa pertumbuhan, kehamilan dan laktasi, serta proses penyembuhan dari cedera.
                  Mengganti protein yang hilang, selama dalam proses metabolisme dan pengausan
                       o  yang normal.
                  Pembuatan protein baru dengan memiliki fungsi khusus, misalnya yaitu enzim, hormon,
                    dan hemoglobin.
                  Sebagai sumber energi. Besarnya energi yang dapat dihasilkan oleh protein sama
                       o  dengan karbohidrar, yaitu sekitar 4,1 kkal (17 kJ).
                  Mengatur  keseimbangan  air.  Cairan  intrascluler  (di  dalam  sel),  ekstraseluler  (di  luar
                    sel),interseluler (di antara sel), dan intravasikuler (di dalam pembuluh darah) dipisahkan
                    satu sama lainnya oleh membran sel. Distribusi cairan-cairan tersebut harus dijaga dalam
                    keadaan  seimbang  (homeostasis)  oleh  sistem  kompleks  yang  melibatkan  protein  dan
                    elektrolit.
                  Memelihara  kenetralan tubuh  kita.  Protein  tubuh  bertindak  sebagai  buffer,  yang  dapat
                    bereaksi dengan asam dan basa untuk menjaga pH pada taraf konstan.
                  Mengangkut zat-zat gizi. Protein sangat berperan penting dalam mengangkut zat-zat gizi
                    dari dinding saluran pencernaan ke darah, dari darah ke jaringan, dan melalui membran
                    sel ke dalam sel.

            b.  Akibat Kekurangan Protein

            Kekurangan  protein  sering  ditemukan  secara  bersamaan  dengan  kekurangan  energi  yang
            menyebabkan fenomena penyakit marasmus dan kwashiorkor.


                  Marasmus. Penderita umumnya bayi usia 1 tahun. Gejalanya anak apatis, tampak lebih
                    tua, dehidrasi, pembengkakan hati, mudah terserang infeksi saluran pernapasan,cacingan,
                    pertumbuhan lambat, dan lemak di bawah kulit berkurang, terapi tidak ada edema.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11