Page 25 - 152_Mediakom_MAR
P. 25

DR. MURSYID BUSTAMI, SP.S.(K.), K.I.C., M.A.R.S.

                                                      PELAKSANA TUGAS DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT
                                                                     PUSAT OTAK NASIONAL (RSPON)






                                               Mursyid menyebut sejumlah faktor   tidak memiliki faktor risiko pun untuk
                                            risiko yang menyebabkan seseorang   tetap memeriksakan kesehatannya ke
                                            dapat mengalami stroke. Faktor yang   dokter. Ada beberapa pemeriksaan
                                            tak dapat dikendalikan itu misalnya   untuk mengetahui potensi terkena
                                            usia, jenis kelamin, dan ras. Semakin   stroke, seperti wawancara antara
                                            lanjut usia seseorang, maka mereka   dokter dan pasien untuk mengetahui
                                            semakin berisiko mengalami stroke.   kebiasaan yang tidak sehat seperti
                                            Perempuan juga lebih berisiko       merokok dan pemeriksaan fisik untuk
                                            mengalami stroke daripada laki-laki.   mengetahui penyakit tertentu yang
                                            Dalam hal ras, orang berkulit hitam   berdekatan dengan stroke. Setelah
                                            lebih berisiko daripada yang berkulit   tahap ini, selanjutnya dokter akan
                                            putih dan Hispanik lebih berisiko   melakukan pemeriksaan penunjang
                                            daripada yang berkulit putih.       terhadap pasien tersebut.
                                               Ada pula faktor keluarga. Apabila   Untuk pemeriksaan penunjang
                                            ada keluarga yang bertalian darah   yang dilakukan antara lain adalah
                                            yang pernah terkena stroke, maka    melakukan rekam jantung dan
                                            anggota keluarga lain berisiko      pemeriksaan irama jantung. Kadar
                                            serupa. Namun, ini terjadi bukan    gula darah, kolesterol, dan kekentalan
                                            karena penyakit itu diturunkan      darah akan diperiksa di laboratorium.
                                            tapi berhubungan dengan faktor-     Pemeriksan penunjang lain adalah
                                            faktor genetik.                     pemeriksaan radiologi. Namun,
                                               Adapun faktor risiko yang bisa   pemeriksaan yang umumnya dilakukan
                                            dikendalikan adalah hubungannya     belum lengkap karena tidak disertai
                                            dengan berbagai jenis penyakit, seperti   dengan pemeriksaan pada bagian
                                            hipertensi, diabetes atau kencing   otak atau brain check up. “Kalau
                                            manis, dan gangguan jantung. Hal lain   di sini (RSPON) ada brain check
                                            adalah gangguan pengentalan darah,   up. Pemeriksaan pembuluh darah
                                            kolesterol tinggi, merokok, gemuk atau   yang berpotensi pecah bisa kami
                                            obesitas, kurang gerak, dan kurang   lihat potensinya dari pemeriksaan
                                            olahraga. Pola hidup yang tidak sehat   radiologi,” kata Mursyid.
                                            dan istirahat dengan jam kerja yang   Mursyid menjelaskan bahwa
                troke sebelumnya dianggap   tidak teratur juga dapat menimbulkan    pemeriksaan otak bertujuan untuk
                hanya diderita oleh orang   risiko stroke.                      mengecek penyakit atau kondisi-
                berusia lanjut tapi ternyata   Sayangnya, faktor-faktor risiko   kondisi yang berisiko bagi terjadinya
                sekarang penyakit ini juga   yang dapat dikendalikan itu justru   penyakit syaraf, terutama stroke.
        Smengintai mereka yang              semakin mendominasi penderita       Pemeriksaan otak ini juga mencakup
        berusia muda. Menurut Pelaksana     stroke saat ini. Itu, misalnya, yang   pemeriksaan jantung, rekam jantung,
        Tugas Direktur Utama Rumah Sakit    terjadi pada orang usia muda, yakni   dan echo jantung serta MRI/MRA
        Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof.   yang berusia di bawah 44 tahun.     untuk melihat pembuluh darah dan
        Dr. dr. Mahar Mardjono, dr. Mursyid   “Orang berusia muda dengan pola   kondisi otak.
        Bustami, Sp.S.(K.), K.I.C., M.A.R.S.,   hidup tidak sehat, pola makan tidak   “Melalui MRI itu ada pemeriksaan
        stroke dapat menyerang beragam      sehat, kebiasaan tidak sehat, itu   penyaring untuk melihat pembuluh
        kelompok usia, dari bayi hingga usia   berisiko terhadap stroke,”       darah yang berpotensi pecah karena
        lanjut sampai. “Semakin lanjut usianya,   ujar Mursyid.                 stroke itu kan ada yang terjadi karena
        semakin besar risikonya,” katanya      Untuk itu, Mursyid menyarankan   menyumbat (pembuluh darah), ada
        kepada Mediakom pada Kamis,         agar orang yang merasa sehat dan    yang (pembuluh darahnya) pecah.
        27 April lalu.                                                          Sering juga yang pecah pembuluh

                                                                                             MARET 2023   |  MEDIAKOM  ||   25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30